Rebranding Twitter dan Perubahan yang Terjadi Setelahnya
Rebranding Twitter menjadi X
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA - Seakan belum cukup dengan berbagai kontroversi atas perubahan yang terjadi pada media sosial Twitter, Elon Musk mengambil langkah ekstrim yang membuat gempar jagat internet ketika memutuskan untuk melakukan rebranding Twitter menjadi “X”. Terhitung mulai 31 Juli lalu, nama dan logo Twitter secara resmi menjadi X di Play Store dan Apple Store.
Perubahan ini dilakukan secara bertahap sejak akhir bulan Juli dengan mengubah logo Twitter yang identik dengan burung berwarna biru menjadi huruf X hitam-putih pada versi desktop. Perlahan, pergantian ini mempengaruhi versi mobile hingga akhirnya seluruh versi Twitter berubah sepenuhnya.
Rebranding ini pun juga mempengaruhi banyak hal. Seperti perubahan istilah yang identik dengan Twitter, seperti kata tweet yang merujuk pada unggahan di Twitter menjadi “X’s”.
Akun resmi Twitter telah mengubah profil dan username mereka menjadi @X yang sebelumnya adalah @Twitter. Nama domain Twitter.com pun ikut beralih ke X.com yang akan membawa penggunanya ke halaman utama Twitter.
Rencana perubahan merek ini rupanya telah dipikirkan oleh CEO Space X tersebut sejak Oktober 2022. Dilansir melalui BBC.com, Elon Musk ingin membuat super app atau aplikasi super yang diberi nama “X”.
Super App ini direncanakannya sebagai bentuk platform media sosial baru yang lebih futuristik. Melalui twit-nya, Elon Musk menyebutkan X adalah representasi dari ketidaksempurnaan dalam diri manusia yang membuatnya menjadi sosok yang unik.
Dengan adanya perubahan ini, pengguna harus mengucapkan selamat tinggal pada Larry, nama yang diberikan untuk burung biru yang telah menjadi logo utama Twitter yang diciptakan sejak tahun 2012.
Martin Grasser, sebagai orang yang merancang logo tersebut, mengucapkan selamat tinggal kepada Larry melalui cuitannya.
Selain terjadi perubahan istilah yang kerap digunakan di Twitter, rebranding Twitter menjadi X sempat menimbulkan asumsi berhubungan dengan situs terlarang.
Bahkan sempat membuat media sosial tersebut diblokir di Indonesia. X.com sempat digunakan oleh situs yang tidak sesuai dengan aturan Kominfo sehingga masuk ke dalam daftar website yang diblokir pemerintah.
Pemblokiran tersebut tidak berlangsung lama dan dapat diakses kembali setelah pihak Kominfo melakukan koordinasi dengan Twitter.
Banyak pengguna lama Twitter yang tidak menyukai langkah yang diambil oleh orang terkaya di dunia tersebut. Nama baru Twitter juga sering menjadi candaan karena huruf X yang identik dengan hal-hal yang berbau tidak senonoh.
Tidak sedikit pengguna yang tidak melakukan update pada aplikasi Twitter mereka agar tidak merubah nama dan logonya.
Rebranding ini menjadi puncak kekecewaan penggunaannya setelah perubahan yang terjadi pada media sosial tersebut, seperti fitur Twitter Blue dan tweet yang di-limit per hari.
Namun, tidak sedikit juga yang mendukung perubahan Twitter menjadi X dan menunggu inovasi apalagi yang akan dibawa oleh Elon Musk ke depannya. (zrt/khn)