Berawal dari Meme, Kini Jadi Kenyataan
Era digitalisasi kini, bagaimana nasib pembayaran SPP/UKT?
Sumber Gambar: Fauzan
SKETSA – “Bayar SPP pake gopay cashback 30% , Go-SPP." Demikian tulisan pada sebuah meme di laman Akurat.co pada Oktober 2019 lalu. Siapa sangka, meme tersebut kini menjadi kenyataan, terlepas dari cashback 30%-nya.
Melansir dari laman gojek.com, disebutkan bahwa kini pembayaran SPP, uang seragam, serta uang buku di berbagai lembaga kini bisa dilakukan menggunakan GoPay melalui GoBills.
Dari data yang ada pada Gojek saat ini terhitung sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah, dan tempat kursus yang sudah terdaftar menjadi mitra.
Tak ingin ketinggalan, salah satu dompet digital terkemuka, OVO turut berniat menyusul kompetitornya itu.
Menanggapi hal ini, Lili Kurnia Sari salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Informatika mengatakan ia belum pernah mendengar kabar ini sebelumnya. Meski begitu, ia merasa metode pembayaran ini tidak efisien.
Pernyataan Lili bukannya tak berdasar. Ia menjelaskan bahwa nantinya metode ini menyulitkan wali siswa atau orang tua dari pelajar yang akan melakukan pembayaran karena beberapa orang tua kurang mengerti teknologi ini.
Ia juga menerangkan bahwa sistem ini rentan terhadap risiko yang dapat merugikan konsumen dari aplikasi. Karena aplikasi ini membutuhkan nomor ponsel pengguna yang bisa saja diakses oleh orang lain menggunakan teknik tertentu.
“Menurut saya, lebih baik ke bank untuk pembayaran dan tidak takut dengan adanya penipuan-penipuan secara online yang sudah pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya saat dihubungi via pesan daring.
Diketahui, untuk saat ini Unmul sendiri masih menerapkan pembayaran konvensional melalui mitra bank. Selain itu, belum terdengar wacana dari Unmul terkait perubahan sistem pembayaran.
Belum ada kelanjutan terkait metode ini akan diterapkan sepenuhnya pada lembaga pendidikan secara menyeluruh atau tidak dari pemerintah. (Fzn/ann)