Survei

Ruang Kelas Selalu Tak Penuh Saat Awal Semester?

92,4 PERSEN: Survei mengatakan bahwa lebih dari 90 persen mahasiswa mengatakan bahwa ruang kelas selalu tak penuh saat awal semester. Mengapa?

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Awal Februari lalu merupakan hari pertama mahasiswa Unmul menjalani semester genap. Menghadapi semester baru setelah kurang lebih dua minggu berlibur sering kali menjadi bumerang untuk melawan rasa malas. Aktifitas ‘santai-santai’ selama liburan harus ditinggal demi perkuliahan yang akan dijalani selama enam bulan ke depan.

Pada awal semester genap ini, tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sketsa membuat survei terkait keaktifan mahasiswa dan dosen dalam menghadapi perkuliahan. Berikut hasil surveinya:

  • Dari 79 responden yang kami teliti, sebanyak 51,4 persen mahasiswa hadir pada hari pertama perkuliahan dimulai. Sebanyak 7,9 persen pada hari ketiga, keempat, dan kelima. Sedangkan 3,2 persen hadir seminggu setelah perkuliahan dimulai.


  • Dari 80 responden, sebanyak 80 persen mahasiswa masuk kuliah dengan tepat waktu pada awal semester. Sisanya mengaku terlambat.


  • 57,5 persen mahasiswa mengatakan ruang kelas penuh. Artinya, banyak mahasiswa yang hadir untuk melaksanakan perkuliahan. Hampir separuh mengatakan bahwa banyak kursi kelas yang kosong.


  • Sebanyak 41,25 persen responden mengatakan, persentase kehadiran mahasiswa pada awal kuliah penuh. Lebih sedikit dari 42,5 persen responden yang menjawab bahwa kehadiran mahasiswa hanya setengahnya saja. 13,75 [ersen mengatakan hanya sepertiga kursi yang terisi, dan 2,5 persen lainnya mengatakan bahwa kursi hanya terisi seperempat saja.


  • Adapun mengenai kehadiran dosen, 50 persen responden mengatakan bahwa dosen hadir untuk mengisi perkuliahan. 26,3 persen mengatakan dosen terlambat lebih dari 15 menit dan 23,8 persen mengatakan bahwa dosen tidak hadir.


  • Sebanyak 48,8 persen responden mengatakan, lama pertemuan dosen dengan mahasiswa berlangsung sejak awal hingga akhir jam kuliah. 38,8 persen berpendapat bahwa kurang dari satu jam. Sedangkan 11,3 persen kurang dari 30 menit dan 1,3 persen hanya mengabsen.


  • Mengejutkannya, dari 79 responden, sebanyak 92,4 persen responden mengatakan bahwa setiap awal semester selalu ada dosen maupun mahasiswa yang tidak hadir. Hanya 7,6 persen responden tidak sepakat.

  • Dari 83 responden, didapat beberapa alasan terkait ketidakhadiran dosen maupun mahasiswa. Sebagian malas memulai perkuliahan, karena menganggap pada hari pertama kuliah tidak ada dosen yang masuk dan kalaupun ada yang masuk, hanya membahas kontrak belajar. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa menganggap ketidakhadiran pada awal perkuliahan merupakan hal biasa dan membudaya. Selain itu, ada juga yang masih terbawa suasana liburan. Terlebih bagi mahasiswa rantauan. Namun demikian, sebagian mahasiswa juga berpikir bahwa dosen atau mahasiswa yang tidak hadir tersebut sedang ada kesibukan lain.


KESIMPULAN:

Dapat dilihat bahwa tingkat keaktifan mahasiswa maupun dosen dalam menghadapi awal perkuliahan hanya sebesar 50 persen. Jumlah kehadiran mahasiswa dalam satu kelas pun kurang lebih 50 persen saja. Artinya, keadaan kelas tidak penuh seperti biasanya. Pun dengan kehadiran dosen, hanya 50 persen responden yang mengatakan dosen hadir untuk mengisi perkuliahan.

Lainnya mengatakan dosen datang terlambat lebih dari 15 menit dan bahkan ada yang tidak hadir. Adapun lama pertemuan antar mahasiswa dan dosen, sebagian responden mengatakan bahwa pertemuan berlangsung dari awal hingga akhir perkuliahan. Ada yang mengatakan kurang dari 1 jam, kurang dari 30 menit, bahkan ada yang hanya mengabsen.

Parahya, 92 persen responden sepakat bahwa setiap awal perkuliahan selalu ada mahasiswa maupun dosen yang tidak hadir pada saat perkuliahan. Hal ini terlihat bahwa ketidakhadiran pada awal perkuliahan menjadi hal yang biasa dan membudaya. Sesuai dengan alasan yang diberikan responden.

Apakah budaya Kampus Hijau selalu seperti itu? Menganggap bahwa perkuliahan pada awal semester genap tidak harus hadir?


Sumber Data: Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) LPM Sketsa



Kolom Komentar

Share this article