Abu Bakar Sidik, Sosok Satpam Bergelar Magister Pendidikan
Abu Bakar Sidik, salah satu anggota satuan keamanan (satpam) yang bertugas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Gunung Kelua. Siapa sangka bahwa ternyata ia menyandang gelar S2 Manajemen Pendidikan. (Foto: Aisyah Ariyanti)
SKETSA - Namanya Abu Bakar Sidik, salah satu anggota satuan keamanan (satpam) yang bertugas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Gunung Kelua, namun sejak tiga bulan belakang dipindah tugas ke Kampus Pahlawan. Siapa yang menyangka bahwa ternyata ia menyandang gelar S2 Manajemen Pendidikan.
Menyelesaikan kuliah kurang lebih 4 tahun karena terkendala judul tesis, pada 2014 Abu berhasil meraih gelar magisternya. Sebelum itu, Abu telah menamatkan pendidikan S1 di FKIP, program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
Pria yang dikenal tegas oleh mahasiswa itu, berkisah tentang keputusannya memilih profesi satpam. Kala itu ia masih penggangguran ketika bertemu dengan mantan Pembantu Dekan II FKIP yang lantas menawari Abu bekerja sebagai satpam di FKIP Gunung Kelua. Selang beberapa bulan kemudian, dia mulai dipindahtugaskan ke kampus Unmul Pahlawan hingga sekarang.
Abu mengaku berupaya melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Seringkali dia mengamankan helm mahasiswa untuk disimpan karena kerap digeletakkan begitu saja oleh pemiliknya. Tak hanya itu, bersama rekannya pun pernah menempelkan peringatan untuk mahasiswa menjaga helmnya dan mau bekerja sama dalam meningkatkan keamanan kampus.
“Bersama teman-teman, kami berupaya melaksanakan tugas kami sebagai pihak keamanan. Mahasiswa sering lengah. Mungkin karena belum merasakan susahnya cari uang,” ungkapnya.
Upaya pengamanan telah dilakukan, Abu bahkan kerap menangkap pelaku maling helm, baik di kampus FKIP Gunung Kelua dulu maupun di kampus Pahlawan. Keberadaan kamera CCTV yang dipasang di tiap penjuru kampus, diakuinya cukup membantu. Namun, tidak dimungkiri kemunculan maling tetap ada. Itu sebabnya, siaga selalu dilakukannya.
Lebih lanjut, Abu menuturkan, dia sempat punya banyak pengalaman bekerja sebelum menjadi satpam. Mulai dari mengajar, karyawan proyek, hingga karyawan bank. Kini untuk menghidupi keluarganya, Abu tak hanya mengandalkan rupiah dari keringatnya menjaga keamanan kampus, dia juga melatih bela diri Karate, Pordibya untuk siswa SD dan SMP. Dia pun masih aktif mengajar di salah satu SMK swasta setiap Sabtu.
Perihal organisasi, Abu juga memegang peran penting. Namanya saat ini tercatat sebagai Ketua MSH (Majelis Sabuk Hitam) perguruan Pordibya tingkat provinsi Kaltim, Sekertaris Cabang Perguruan Pordibya, dan Koordinator Bidang Organisasi FORKI TK. II Samarinda. Tak heran, jika di kampus Abu lebih dikenal sebagai satpam, di luar dia biasa dipanggil sensei. (asy/aml/wal)