Retorika Kata
Sebuah puisi karya Trisnawati, mahasiswi Manajemen FEB
- 26 Nov 2017
- Komentar
- 1599 Kali
Bukankah sulit tuk memahamiku?
Iya. Aku.
Sering kau menggunakanku tuk memikat hati pujaanmu
Merobek-robek jantung musuhmu
Membohongi pemujamu
Bahkan mendustai nuranimu
Ah, pandainya engkau
Tahukah?
Aku adalah senjata yang paling mematikan
Denganku kau mampu membunuh generasi
Aku seperti virus tanpa kendali
Me'mati'kan!
Jika baik dirimu
Kan kau temukan aku sebagai wujud yang menyelamatkan
Jika buruk dirimu
Kan kau temukan aku sebagai wujud penghancuran
Hei!…
Berhati-hatilah memainkanku
Merangkaiku membentuk makna yang berbeda dari realita
Meliuk bebas diatas hamparan putih tak berdosa
Berhentilah menggunakanku untuk memenangkan egomu
Kelak aku kan hadir tuk meminta pertanggung jawabanmu
Disaat mulut dan hatimu tak lagi bisa bersembunyi
Kelak aku kan hadir menuntutmu
Disaat kau tak bisa lagi menutupi dustamu
Saat matamu memperhatikanku
Saat itulah aku menguasaimu!
Ditulis oleh Trisnawati, mahasiswa Manajemen FEB