Balada Tugu Telur Pecah
Puisi mahasiswa Unmul
Ilustrasi: Kaltaraprov.co.id
aku hanya ingin menyebarkan peristiwa
tak punya rupa, selalu menderita
walau demikian hanya berjalan sementara
tak ada berita, sedikit cerita
berjumpa nestapa, berkeliling ria
aku lelah mengitari tugu telur pecah
penuh sesal, menggendong sejuta kisah
berkejaran berburu gorengan
bertemu jalan sengkawit, berhadapan sejuta rintangan
mengenang perjalanan dalam sempitnya kota
menyusun amarah tanpa jeda
sekian lama termangu, telur itu menetas
kubawa rindu ini dengan bias
perlahan, nyawaku telah terkuras
setelah melihat manis berseri, bersinarnya putri lemlai suri
Ditulis oleh Cahaya Daffa, mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya 2020