Opini

Pendidikan Indonesia Masa Pandemi

Momen Hardiknas dalam suasana pandemi.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: SKETZHBOOK

Tanggal 2 Mei merupakan peringatan Hari Pendidikan Nasioanal (Hardiknas). Lazimnya, dilaksanakan upacara bendera di berbagai sekolah, instansi maupun organisasi masyarakat. Selain itu, terdapat pula perlombaan yang dilaksanakan dalam memperingati Hardiknas.

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus dibahas serius oleh pemerintah Indonesia di masa pandemi, yang sampai sekarang masih belum selesai. Bahkan, pemerintah belum sepenuhnya menyelamatkan sektor pendidikan saat pandemi. Beberapa permasalahan seperti persiapan pembelajaran tatap muka, mental health siswa dalam pembelajaran secara daring, asesmen nasional, upah guru non PNS, sampai fasilitas pendidikan yang masih belum merata.

Dengan refleksi pendidikan, Hardiknas dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa dalam dunia pendidikan kita. Yakni Ki Hajar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Ia yang terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dikenal sebagai tokoh pendidikan di Indonesia. Ketika mendirikan sekolah Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara menciptakan tiga buah semboyan yang sampai saat ini masih digunakan di dunia pendidikan.

Ketiga semboyan itu adalah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat lalu di belakang memberi dorongan. Ketiga semboyan peninggalannya kemudian menjadi semboyan dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan Tut Wuri Handayani menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Awalnya, ia adalah seorang penulis dan jurnalis yang lalu terjun sebagai aktivis kebangsaan. Kegiatannya itu menyadarkannya untuk melawan kolonialisme harus dimulai dari pendidikan. Kemudian, ia mendirikan sekolah Taman Siswa untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan.  

Setelah proklamasi kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara ditunjuk sebagai Menteri Pengajaran RI yang pertama oleh Presiden Soekarno. Meski jabatan itu hanya diembannya selama tiga bulan, ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan di Indonesia.

Dengan mengingat semangat Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan, harapannya pemerintah dapat menanggulangi permasalahan pendidikan di Indonesia. Melalui peran menteri Mendikbud Nadiem Makarim berserta jajarannya dan semangat anak muda dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Dalam surat edaran yang dirilis oleh Nadiem Makarim pada 26 April 2021, ia mengumumkan bahwa Kemendikbud akan menyelenggarakan upacara bendera pada 2 Mei 2021 pukul 08.00 WIB secara tatap muka, terbatas, minimalis dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Instansi pusat, darah, satuan pendidikan serta kantor perwakilan Indonesia di luar negeri yang berada di zona hijau dan kuning diperkenankan untuk menyelenggarakan upacara bendera Hardiknas 2021. 

Namun, upacara bendera harus terbatas, minimalis dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, Kemendikbud juga merekomendasikan aktivitas atau kegiatan memperingati dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 secara kreatif. Menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid-19 serta mendorong pelibatan dan partisipasi publik, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Ditulis oleh Muhammad Naufal Randa Ramadhani, Staf Kebijakan Publik KAMMI Unmul. 



Kolom Komentar

Share this article