Opini

Pemilih Mahasiswa: Pemilih Rasional

Universitas Mulawarman(UNMUL) dalam menjalankan organisasi lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas dengan menganut bentuk demokrasi, dapat terlihat dengan adanya DPM Unmul (legislatif) dan BEM KM (eksekutif). (Ilustrasi: mer-rsm.ca)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Arti Demokrasi

Universitas Mulawarman (Unmul) dalam menjalankan organisasi lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas dengan menganut bentuk demokrasi, dapat terlihat dengan adanya DPM Unmul (legislatif) dan BEM KM (eksekutif), walaupun belum bentuk yang sempurna namun terlihat adanya asas check and balances atas dua lembaga tersebut. Dalam hal ini yang berdaulat atas kelembagaan adalah mahasiswa Unmul. Setiap mahasiswa punya hak untuk bisa mengembangkan potensi diri di Unmul dengan ikut serta jadi pengurus setiap kelembagaan yang ada. Bentuk demokrasi yang ada di Unmul dianggap masih sangat perlu, karena terlihat pada tugas dan fungsinya di setiap lembaga tersebut.

Demokrasi telah menjadi istilah yang sangat diagungkan dalam sejarah pemikiran manusia tentang tatanan sosio-politik yang ideal. Bahkan, mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang berpengaruh, buku Filsafat Demokrasi (Nurtahjo: 2006).

Pemira (Pemilihan Raya) BEM KM Unmul, merupakan konsekuensi logis bagi kelembagaan di Unmul yang menganut sistem demokrasi, karena sebagai sarana manifestasi kedaulatan mahasiswa. Mahasiswa diberi kebebasan hak dipilih maupun memilih. Pemira kemudian diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara pemilihan yang kita sebut KPPR (Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya) yang dibentuk DPM KM Unmul.

Kenapa Diperebutkan?

Tujuan dari Pemira itu sendiri ialah sebagai sarana mencari mahasiswa terbaik di Unmul, untuk diusung bisa bersaing secara konstitusi melalui pemilihan langsung dalam perebutan lembaga tertinggi BEM KM Unmul. Atas nama mahasiswa Unmul BEM KM dapat memberi pengaruh situasi yang ada di regional maupun nasional dengan cara mengambil sikap terhadap kebijakan atau permasalahan pemerintah, membangun gerakan mahasiswa, membuat arah orientasi kampus, membuat program kerja untuk kepentingan mahasiswa. Oleh karena itu, BEM KM layak untuk diperebutkan.

Perhelatan akbar Pemira BEM KM Unmul dilangsungkan tahun 2017, untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di periode tahun 2018. Mereview perjalanan riuh rendahnya pesta demokrasi di Unmul diawali dari tahap pendaftaran, kampanye, dan gagalnya Debat Kandidat, serta adanya masalah antara timses dengan penyelenggara, gesekan antar timses yang menimbulkan insiden kekerasan politik (violence) yang tidak diinginkan namun terjadi, intrik yang berkembang, konflik antar kepentingan (conflict of interest). Namun, itu semua sudah kita lewati bersama saatnya menata kembali perjalanan demokrasi ini, membuka pikiran secara jernih dalam mempersiapkan diri saat pemungutan suara Senin, 27 November 2017.

Pemilih Rasional

Mahasiswa sebagai kaum akademisi yang mengandalkan intelektualnya untuk mengambil keputusan, yang kemudian dalam Pemira BEM KM 2017 pemilih tentunya dapat melihat kandidat secara objektif. Oleh karena itu, mahasiswa diwajibkan menjadi Pemilih Rasional di mana memiliki ciri, melihat kemampuan kontestan membuat gagasan yang ditawarkan kemudian diejawantah dalam rancangan program kerja. 

Melihat kemampuan kontestan di masa lalu, tidak terlalu mementingkan ikatan ideologi. Faktor keyakinan, agama, paham, aliran, dan asal-usul primodial memang menjadi perhatian, tetapi tidak berperan secara signifikan. Pemilih jenis ini telah melepaskan hal yang berbau tradisional, dogmatis, dan kedaerahan dalam pertimbangan politiknya dalam mengambil keputusan. Mereka lebih menitikberatkan pada analisis kognitif dan rasional dalam mengambil keputusan. Demokrasi pada hakikatnya adalah sistem politik modern yang dibangun bagi pemilih rasional, pemilih yang benar-benar sadar untuk menyalurkan pilihan politiknya. buku Revolusi Sunyi (Anas: 2010)

Harapan Bagi yang Terpilih

Universitas Mulawarman yang sudah terakreditas A, yang kemudian menjadi suatu kebanggaan bagi mahasiswa, namun masih ada yang harus kita ingat bahwa Unmul peringkat 52 di bawah Universitas Lambung Mangkurat (sumber: Dikti 2017). Akselarasi kelembagaan untuk menyesuaikan dengan universitasnya harus segera dilakukan, baik visi misi dari Unmul itu sendiri yang sudah internasional dan memperhatikan output jadi mahasiswa itu sendiri. 

Tidak hanya PR bagi birokrat namun PR bagi BEM KM yang terpilih dan kelembagaan mahasiswa Unmul untuk kontribusinya bagi meningkatkan ranking tersebut. Lembaga tidak hanya lagi berkutat pada orientasi event seremonial, namun juga wajib keilmuaan/ akademis, semua bisa dibuat apabila BEM KM atau lembaga Unmul yang membangun suasana ini semua. Walaupun kita berada di Kalimantan yang cukup jauh dari dari pulau Jawa, namun soal pemikiran dan karya kita juga harus bisa bersaing dengan mahasiswa Yogyakarta. Jangan sampai kita terus terjebak pada hal yang seremonial lupa akan subtansial. Hal ini bisa terwujud bila kita ada kesadaran bersama seluruh pihak pemangku jabatan di kelembagaan.

Bagimu Mahasiswa

Mahasiswa Unmul gunakan hak pilih secara benar dan tepat, karena suasana akan tecipta di Unmul yang awalnya dipengaruhi oleh lembaga BEM KM Unmul, perhatikan dan pelajari setiap kandidat untuk bisa dijadikan preferensi dalam menjatuhkan pilihan. Terakhir tetap saling menjaga stabilitas ketertiban dan kedamaian karena kita dalam satu bingkai Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman.

Ditulis oleh Arief Rahman Ketua HMPKN FKIP UNMUL 2015-2016



Kolom Komentar

Share this article