Opini

Keren Tanpa Rokok

Tidak merokok itu keren!

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: PAHO

31 Mei ialah momentum dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day (WNTD), di mana seharusnya menjadi perhatian serius bagi bangsa Indonesia. Peringatan tersebut diprakarsai WHO sejak 1987 dan tahun ini mengangkat tema "Commit to Quit".

WHO menyebutkan bahwa kehadiran tembakau telah menyebabkan 8 juta kematian setiap tahunnya, dari 1,3 miliar pengguna tembakau di seluruh dunia. Setidaknya, kurang lebih 60 persen perokok (sekitar 780 juta orang) telah menyatakan keinginannya untuk berhenti. Namun, hanya 30 persen yang berhasil berhenti.

Berdasarkan data statistik konsumsi rokok dunia pada tahun 2014, hasilnya mencapai 5,8 triliun batang dan 240 miliar batang (4,14 persen) di antaranya dikonsumsi oleh perokok Indonesia. Sedangkan menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2016 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, didapatkan hasil bahwa perokok di Kalimantan Timur (Kaltim) yang berusia lima tahun ke atas mencapai 19,78 persen atau sekitar 628 ribu penduduk. Anggapan lah di antara 100 orang, terdapat 20 perokok. Rata-rata konsumsi rokok perhari 15 batang.

Data tersebut menunjukkan besarnya konsumsi masyarakat Indonesia khususnya Kaltim dalam penggunaan tembakau. Belum lagi dampak dari penggunaan tembakau untuk kesehatan. Tidak terbayangkan jika masyarakat maupun pemuda terutama di Kaltim terkena penyakit yang disebabkan oleh penggunaan tembakau, baik rokok dari tembakau maupun rokok elektrik (vape).

Hal tersebut sangat meresahkan, apalagi di kalangan yang notabenenya mahasiswa kesehatan. Belum optimalnya penanganan pemerintah dalam pelarangan merokok di area terbuka, pun anak muda yang berada dalam tipu daya industri rokok menyebabkan mereka melampiaskan stres mereka dengan merokok. Ini adalah bukti nyata pemerintah Indonesia belum serius dalam menangani permasalahan ini.

Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Penerapan KTR ini sangat gencar dilakukan oleh Menteri Kesehatan Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi solusi untuk menekan angka perokok, serta meminimalisir munculnya perokok pemula dan melindungi perokok pasif yang masih menginginkan udara segar tanpa adanya asap rokok.

Menteri Kesehatan juga mempunyai inovasi baru seperti Layanan Konseling Bebas Pulsa di nomor 0800-177-6565. Layanan tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin berkonsultasi terkait upaya berhenti merokok atau terkait kesehatan dari dampak rokok. Diharapkan, konseling ini nantinya dapat menurunkan angka stres remaja sehingga tidak merokok. Menurut Borneo Student Research, remaja sering kali melampiaskan stres terhadap perilaku merokok.

UU tentang Pertembakauan sendiri mempunyai dasar seperti KTR yang diatur oleh UU RI Nomor 36 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2003, Pergub Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2013, serta Perwali Samarinda No 51 Tahun 2012. Nyatanya, keadaan ini tetap sulit untuk menerapkannya.

Terbukti di lapangan baik tempat umum maupun kampus-kampus di Kaltim masih banyak yang belum memiliki KTR. Belum lagi masyarakat, dosen dan mahasiswa yang terlihat mengisap rokok masih terlihat di lingkungan sekitar baik di tempat kerja maupun tempat umum.

Jika tempat-tempat umum diterapkan sebagai KTR, hal tersebut tentu mempersempit gerak perokok untuk merokok di tempat umum. Selain mendapatkan udara segar dan bebas dari asap rokok, ini dapat mengurangi potensi terkena penyakit akibat asap rokok. Dibuatnya lembaga konseling untuk masyarakat agar tak kecanduan merokok pun akan lebih keren lagi.

Harapannya, dengan momentum peringatan Hari Tanpa Tembakau ini masyarakat khususnya pemuda akan konsisten untuk berhenti merokok. Sebab selain peduli dengan kesehatan, tidak merokok akan membuat kita lebih percaya diri dan lebih keren. Mari, bersama-sama kita ciptakan budaya Keren Tanpa Rokok.

Ditulis oleh Andi Berbi Ollan Yunus, Mahasiswa Farmasi, FF 2018.



Kolom Komentar

Share this article