Sumber Gambar : Istimewa
SKETSA - LPM Sketsa Unmul menyelenggarakan agenda Sketsa Weeks untuk memperingati hari jadi yang ke-14 pada 21 Mei lalu. Jika sebelumnya Sketsa memperingati hari jadi secara internal, tahun ini digelar secara terbuka. Kegiatan ini didukung oleh Diskominfo, KPFM Samarinda, dan Sejuta Cita sebagai media partner.
Sketsa Weeks memiliki rangkaian kegiatan lomba, yakni Fotografi Jurnalistik dengan tema “Pandemic Effect to Society”, Voice Over, Infografis dan Opini dengan tema “Peran Multimedia dalam penyebaran Informasi di Era Digital, yang dapat diikuti oleh kalangan umum.
Pendaftaran dibuka menjadi dua gelombang, masa pendaftaran gelombang pertama dimulai 1-15 April 2021 dilanjutkan pendaftaran gelombang kedua, 16-30 April 2021. Antusias pendaftar lomba sangat terlihat jelas lewat banyaknya pendaftar terutama dalam lomba sulih suara atau Voice Over.
Usai beragam lomba, seminar nasional secara daring pada 5 Juni 2021 dengan tajuk “Content and Creativity in Digital Journalism” menjadi puncak acara dalam agenda ini. Materi dari tajuk tersebut disampaikan oleh Head of Multimedia Tempo Media Group, Nana Riskhi Susanti. Berikut dengan pewara Efrianti, dan moderator Arya Tarakanatha.
“Mobile journalism is still journalism”, begitulah yang dikatakan oleh Nana selaku pemateri sebagai kalimat pembuka acara seminar. Diisi dengan ilmu-ilmu menarik, yakni Visual Storytelling, Teknik Dasar Videografi, dan Teknik Menulis Storyline Video Feature. Meski daring, peserta seminar menyimak dengan antusias dan membawa segudang pertanyaan.
Berada di zaman revolusi industri 4.0 terlebih pandemi, menyadarkan pentingnya dunia digital saat ini. Bermain gawai untuk melepaskan stres, mengonsumsi berita dan konten sudah jadi hal lumrah. Itu juga yang menyebabkan panitia Sketsa Weeks memilih tajuk di atas. Dengan memahami pembuatan konten berkualitas, harapannya peserta piawai dalam mengolah informasi dan menyampaikannya dalam bentuk visual.
Nana siang itu juga menyampaikan bahwa semua orang memiliki peluang sekaligus tantangan sebagai content creator yang dapat ditayangkan di platform masing-masing. Namun, tak sekadar menjadi content creator, sudah seharusnya kita bertanggung jawab terhadap konten yang dibuat, menjunjung integritas sebagai penikmat dan pembuat konten. Terlebih untuk jurnalis muda, profesionalisme sepatutnya diimplementasikan.
Setelah mendengar materi dan berdiskusi, acara ditutup dengan pemberian sertifikat, foto bersama, dan pengumuman pemenang dari setiap kategori lomba Sketsa Weeks. Pemenang mendapatkan hadiah berupa sertifikat dan uang sesuai juara dan kategori lomba. Tak lupa, untuk partisipan lomba pun seminar mendapatkan sertifikat partisipasi sebagai tanda terima kasih telah ikut memeriahkan agenda Sketsa Weeks kali ini. Tepuk tangan dan senyum yang terlihat di layar siang itu menutup rangkaian seminar ini dengan baik. (ans/sar/rst)