Sumber Gambar: Nawwar
SKETSA - Kamis (12/3) nampak ada yang berbeda di Aula Lantai 4 Rektorat Universitas Mulawarman (Unmul). Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Unmul berkesempatan untuk menghadirkan para calon Wali Kota Samarinda dalam satu forum diskusi publik.
Diskusi Publik Pemilihan Walikota (Pilwali) Samarinda ini merupakan rangkaian acara Open House BEM FEB Unmul dalam mengawali langkah kepengurusan baru. Hadir tiga calon wali kota yang akan bertarung dalam pilwali Samarinda tahun ini yakni Zairin Zain, Parawansa Assoniwora, dan Rusmadi Wongso mewakili Andi Harun.
Said Husein dipilih untuk menjadi moderator dalam diskusi tersebut. Sesi diskusi pertama dibuka dengan pemaparan visi, misi, serta program unggulan masing-masing calon. Rusmadi Wongso hadir dengan gagasan perbaikan ekonomi, juga permasalahan banjir yang acap kali hadir di Samarinda, serta masalah pendidikan untuk masyarakat kalangan bawah.
Sedangkan Parawansa Assoniwora membawa gagasan untuk memperkuat basis data di instansi-instansi Samarinda. Hal ini dirasa cukup penting, melihat saat ini instansi di Samarinda tidak cukup memiliki data-data yang akurat. Sedang Zairin Zain, lebih menyoroti persoalan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menurutnya tidak begitu mendapat perhatian.
Kemudian, sesi diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Mahasiswa yang hadir menyoroti berbagai hal seperti pengelolaan sampah plastik, lubang tambang, banjir, serta permasalahan narkoba di Samarinda. Tak hanya mahasiswa beberapa masyarakat yang hadir juga ikut memberikan pertanyaan mengenai lapangan kerja, UMKM, banjir, hingga parkir liar.
Pukul 11.50 Wita diskusi publik ini ditutup dengan closing statement masing-masing calon. Sebagai akhir dari acara ini, dilakukan penyerahan cinderamata kepada masing-masing calon dan juga moderator.
Gubernur BEM FEB Unmul, Achmad Naim Najib menyebutkan alasan di balik hadirnya Diskusi Publik Pilwali Samarinda. Menurutnya ini merupakan cara yang ditempuh mahasiswa untuk mengawal Pilwali Samarinda.
"Kami rasa (BEM FEB Unmul) perlu untuk mengawal isu ini, agar kedepannya kita sebagai mahasiswa paham dengan gagasan-gagasan pasangan calon dan juga tidak asal melakukan kritik kepada pemerintahan yang terpilih nantinya."
Tak hanya itu, Achmad juga menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, BEM FEB Unmul ingin menunjukkan kehadiran serta kepedulian mereka terhadap isu-isu ataupun permasalahan ke depannya. Tidak hanya kepada internal kampus, namun juga ke masyarakat luar. (bip/nhh/wil)