SKETSA - Gedung Dekanat lantai 3 FEB pada Sabtu, (28/4) lalu tampak dipenuhi peserta seminar nasional mulai siswa hingga mahasiswa. Adalah pagelaran seminar nasional yang diprakarsai Lembaga Dakwah Kemahasiswaan (LDK) FISIP Unmul.
Seminar nasional ini merupakan rangkaian agenda dari Islamic Social Moment (ISM) dalam rangka milad ke-13 LDK FISIP. Acara dibuka oleh dekan FISIP yang diwakilkan oleh Pembantu Dekan III Erwin Resmawan.
Adapun, tema yang diangkat dalam seminar nasional yakni "Sukses Muda Ala Gen Z." Tak tanggung-tanggung, Syakir Daulay yang merupakan seorang aktor, pengusaha muda dan hafiz Alquran didaulat sebagai pemateri. Syakir, sapaan akrabnya, membawakan materi mengenai kepemudaan.
Dalam pemaparannya, Syakir berkisah ia yang sedari kecil dididik dekat dengan nilai agama, sehingga pada umurnya yang mulai beranjak dewasa, ia tak terpengaruh pada hal-hal yang membinasakan. Ia juga mengurai kiat-kiat menghadapi era teknologi, bagaimana memanfaatkan teknologi tanpa diperbudak oleh teknologi itu sendiri.
Di sisi lain, bukan pertama kalinya bagi Syakir, pemuda asal Aceh ini menginjakkan kaki di Samarinda. Sebelumnya, ia sempat datang ke Kota Tepian bersama keluarganya. Namun di kedatangannya kali ini, Syakir diundang sebagai pembicara.
“Alhamdulillah senang banget bisa jadi pembicara di sini, panitia baik semua. Acara juga kondusif, seru banget acaranya,” ujarnya ketika ditemui Sketsa sebelum kembali melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan.
“Semoga kapan-kapan bisa main ke Unmul lagi. Kalau ada acara seperti ini lagi, yuk, teman-teman yang lain ikutan. Karena ini acaranya inspiratif, seru dan enggak ngebosenin,” imbuhnya lagi.
Selain Syakir, LDK FISIP juga menghadirkan pemateri yang juga pengusaha, yakni Imam Abdurahchman. Seorang pemilik usaha kuliner Ayam Surasama, Roti Gembong Legenda, Tahu Tembak, dan Bithel Online Shop.
Imam menjelaskan seputar kewirausahaan , tentang bagaimana memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada di sekitar selagi muda. Selain itu, yang tak kalah menarik, Imam juga memaparkan berbagai karakteristik generasi mulai dari tahun 1960-an dengan sebutan Baby Boomers, generasi 1990-an millenial, hingga pada generasi Z.
Terpisah, ketua panitia ISM Ali Imron mengaku puas dengan antusias peserta. Tercatat peserta yang hadir sekitar 254. Meski sempat khawatir sebab menempatkan guest star di awal acara. Namun dikatakan Ali, sekitar 80 persen penonton masih mengikuti hingga akhir acara.
Lebih lanjut Ali mengatakan, seminar nasional ini diharapkan mampu memberi ilmu yang bermanfaat bagi peserta maupun panitia. "Kita panitia juga sama-sama mencari ilmunya. Bukan hanya sekadar mengundang dan selesai begitu saja," tuturnya.
Mengawali agenda milad ke-13 LDK FISIP ini, tentu akan ada rangkaian lanjutan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, LDK FISIP kembali mengadakan bakti sosial (Baksos) pada Sabtu, (5/5) mendatang di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri. Sedangkan pada 13 Mei akan dihelat agenda temu alumni guna mengeratkan silaturahmi sekaligus menutup rangkaian ISM 2018. (snh/adl/aml)