SKETSA – Orang bijak mengatakan usaha yang maksimal akan mendatangkan hasil yang besar. Sejalan, ada banyak hal disekitar kita yang menjadi bukti dari ungkapan tersebut. Salah satunya ialah yang dirasakan oleh mahasiswa Kedokteran. Tidak hanya ketika dalam masa belajar, masuk ke Fakultas Kedokteran saja sudah harus melalui seleksi yang ketat. Belum lagi bicara soal dana pendidikannya yang terbilang besar. Meski nanti hasilnya sepadan dengan upaya yang telah dikerahkan.
Merasa perlu untuk memberi gambaran tentang dunia pendidikan kedokteran, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) menggelar A Day as Mulawarman Medical Student (ADAMMS) dan Try Out Bersama Masuk FK Unmul (TEMBUS).
“Ini proker baru, untuk memperkenalkan sekaligus meningkatkan eksistensi FK Unmul. Jadi kan, adik-adik di SMA ini masih banyak yang tidak tahu kalau di Unmul ada kedokteran, ragu-ragu juga mau coba kedokteran di Unmul,” ujar Jesicca Manaek Manika selaku ketua panitia.
Diikuti oleh 107 peserta siswa/i dari seluruh Kalimantan Timur, kedua agenda ini
dilaksanakan secara bertahap. ADDAMS dilaksanakan pada Sabtu (14/4) lalu. Sesuai dengan kepanjangannya, para peserta dibawa ke dunia kedokteran dengan diajak berkeliling ke ruangan FK. Selain itu, ada juga praktik sederhana seperti penanganan ketika ada orang yang mengalami mimisan atau pingsan. ADDAMS merupakan program lanjutan, sebelumnya sudah pernah dilaksanakan pada Dies Natalis Unmul ke-15 pada dua tahun lalu.
Sedangkan TEMBUS merupakan agenda perdana yang digelar seminggu sesudah ADDAMS, yakni pada (21/4). Mengangkat tema PULMO (Push Your Limit to Become a Medical Student), kegiatan ini berisi tes, sosialisai, pembahasan soal, dan pembagian tips untuk bisa menembus persaingan berkuliah di fakultas yang lulusannya sering disebut-sebut sebagai idaman para mertua.
Jessica mengatakan, kuota untuk calon mahasiswa FK baik dari jalur Selekasi NasionalMasuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) terbilang sedikit.
“SNMPTN kuotanya saya kurang tau, kalau SBMPTN yang saya tahu hanya 40 mahasiswa daya tampungnya tahun ini. Menurut data tahun lalu, dari 40 yang diterima itu yang telah mengikuti tes dari sekitar 1100 atau sampai 1200 calon mahasiswa. Jadi bener-bener harus push your limit,” paparnya.
Cristina Ayusari Selpia, siswi dari SMA Katolik Adisucipto Balikpapan mengaku terbantu dengan adanya agenda ini. “Dari awal ingin berkuliah di jurusan kesehatan, namun kedokteran menjadi opsi pertama. Sudah dapat gamabaran soal-soal SBMPTN nanti. “ ujar Para peserta. (bip/rrd/fir/mer/adl)