Usai Penantian Panjang, FMIPA Unmul Bersiap Buka Dua Prodi Baru

Usai Penantian Panjang, FMIPA Unmul Bersiap Buka Dua Prodi Baru

Sumber Gambar: Army/Sketsa

SKETSA — Siap melebarkan sayapnya, FMIPA tengah bersiap membuka dua program studi (Prodi) baru yakni S-1 Ilmu Lingkungan dan S-2 Biologi. Disebut-sebut, kedua Prodi itu akan dibuka di semester ganjil mendatang. 

Untuk menggali informasi lebih dalam mengenai wacana tersebut, awak Sketsa pun menyambangi Gedung Science Learning Center untuk menemui Ratna Kusuma selaku Dekan FMIPA Unmul pada Rabu (1/3) lalu. Kala itu, ia tak sendiri. Ada pula Nova Hariani selaku Ketua Jurusan Biologi, Dijan Sunar Rukmi selaku Koordinator Prodi S-1 Ilmu Lingkungan, dan Retno Aryani selaku Koordinator Prodi S-2 Biologi yang ikut menemani Ratna ketika berbincang dengan awak Sketsa.  

Wacana terkait pembukaan dua prodi baru di FMIPA pun Ratna benarkan. Bebernya, rencana tersebut sudah dicanangkan sejak masa kepemimpinan Sudrajat, dekan pertama FMIPA Unmul yang kemudian dilanjutkan oleh Idris Mandang yang kala itu masih menjabat sebagai Dekan periode 2014 - 2022. Saat ini, pembukaan kedua Prodi itu bukan lagi sekadar wacana sebab Surat Keputusan (SK) pembukaan Prodi telah berhasil mereka kantongi.

“Jadi, per-Desember kemarin, kedua Prodi ini sudah disetujui, dan di Juni nanti kita sudah menerima calon mahasiswa baru untuk S-1 Ilmu Lingkungan dan S-2 Biologi,” terang Ratna.

Jalan Panjang Pengajuan Pembukaan Prodi S-2 Biologi dan S-1 Ilmu Lingkungan

Lebih lanjut, Nova Hariani selaku Ketua Jurusan (Kajur) Biologi menerangkan bahwa wacana pembukaan Prodi S-2 Biologi telah diajukan sejak 2016 silam. Namun, pengajuan tersebut sempat mengalami kendala. Salah satunya disebabkan oleh banyaknya dosen yang belum menyelesaikan studi S-3 kala itu. Setelah melakukan perbaikan, pihaknya kembali mengajukan permohonan pembukaan Prodi magister tersebut ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada akhir 2021 lalu. Meskipun awalnya tak berjalan mulus, pengajuan untuk yang kedua kalinya itu pun akhirnya berhasil diterima.

“Jadi, ternyata yang pertama kali dinilai itu dosennya. Dosen yang wajib itu lima orang saja sebagai home base-nya. Akhirnya, setelah kami perbaiki segala macam, diajukan lagi, dan hanya sekali dikembalikan, ada bagian yang diminta revisi dan ada yang enggak sinkron dengan website yang ada di Kemendikbud itu. Jadi, waktu kami sudah unggah, ternyata enggak terbaca. Akhirnya bisa dan Desember kemarin sudah keluar SK-nya,” terang Nova.

Berbanding terbalik dengan S-2 Biologi, pengajuan pembukaan Prodi S-1 Ilmu Lingkungan rupanya tak terhambat oleh kendala berarti. Ini dikarenakan persyaratan yang tidak serumit magister, yakni harus memiliki dosen yang telah menyelesaikan studi S-3 dan linier di bidang Biologi. 

Pembukaan Prodi anyar tersebut diinisiasi oleh Sudrajat. Setelah ia meninggal dunia, Dijan Sunar Rukmi, Koordinator Prodi (Kaprodi) S-1 Ilmu Lingkungan bersama rekan setimnya pun melanjutkan pengajuan tersebut hingga akhirnya SK pengajuan pembukaan Prodi S-1 Ilmu Lingkungan keluar pada November lalu. Meskipun pengajuannya telah diterima sejak akhir tahun lalu, penerimaan mahasiswa baru akan dibuka di semester ganjil mendatang karena masih memerlukan persiapan yang matang.

Menyoal persiapan pembukaan prodi S-2 Biologi, Retno Aryani selaku Kaprodi S-2 Biologi menyebut bahwa sejauh ini pihaknya telah menyusun visi dan misi, tujuan, serta strategi pencapaian. Selain itu, Lokakarya Kurikulum pun telah diselenggarakan pada Kamis (2/3) lalu. Nantinya, pihak prodi S-2 Biologi akan segera mengajukan SK Kurikulum kepada Rektor.

Posisi Unmul yang berada di lingkungan yang kaya akan biodiversitas serta banyaknya industri yang berkaitan dengan bidang keilmuan Biologi menjadi salah satu alasan yang memprakarsai berdirinya Prodi S-2 Biologi. Selain itu, alasan pembukaan Prodi ini juga datang dari banyaknya tuntutan alumni S-1 Biologi yang tak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di luar Kaltim karena sedang bekerja.

“Untuk alumni yang ingin meningkatkan karier, tidak perlu jauh-jauh, bisa dilanjutkan di sini. Kami tidak hanya menerima alumni S-1 Biologi, tetapi juga dari bidang yang berkaitan dengan ilmu kehayatian seperti Kehutanan, Pertanian, dan lain-lain,” tutur Retno.

Selain itu, diketahui bahwa jumlah penerimaan mahasiswa Prodi S-2 Biologi nantinya akan diajukan maksimal sebanyak dua puluh mahasiswa. Sebab hal ini masih bergantung terhadap situasi sembari menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada.

Tak berbanding jauh, alasan di balik wacana pendirian Prodi S-1 Ilmu Lingkungan diinisiasi setelah melihat banyaknya lulusan Prodi Biologi dan Kimia yang telah bekerja di perusahaan yang berada di sektor lingkungan seperti tambang atau perkebunan sawit. Dijan menerangkan bahwa Ilmu Lingkungan adalah multidisipliner.

Artinya, ilmu lingkungan tak hanya menyoal Sains dan Teknologi, tetapi juga berkaitan erat dengan bidang keilmuan lain seperti Sosiologi, Ekonomi, Hukum, hingga Kesehatan Masyarakat. Nantinya, mata kuliah yang mengajar bidang Ilmu Sosial Humaniora akan dibantu oleh dosen dari fakultas lain.

Prodi S-1 Ilmu Lingkungan pun menyiapkan sebanyak empat puluh kursi dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Dua puluh kuota akan diperebutkan melewati jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sepuluh untuk jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan pendaftar jalur mandiri akan bersaing untuk meraih sepuluh kursi terakhir.

Menyinggung soal isu pembangunan IKN yang tak lama lagi akan diresmikan, Dijan mengungkap bahwa pembukaan Prodi S-1 Ilmu Lingkungan awalnya tidak berhubungan dengan isu tersebut. Namun, melihat fakta di lapangan seperti banyaknya persebaran tambang di Kaltim dan alih fungsi hutan yang menjadi lahan pembangunan IKN, Dijan berharap pembukaan Prodi yang akan ia nakhodai ini bisa turut berkontribusi pada pembangunan IKN. Ia pun berharap agar lulusan dari Prodi S-1 Ilmu Lingkungan Unmul dapat ikut andil dalam membangun IKN nantinya. 

“Sesuatu yang awalnya kita inisiasi bukan untuk IKN, akhirnya match dengan IKN. Jadi selagi kita SK-kan, (pembangunan) IKN sudah mulai berjalan. Jadi, pas sekali, klop. Tapi, kalau awalnya, ya, tidak ada tujuan untuk IKN itu, melainkan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur ini akan sarjana Ilmu Lingkungan. Kita ada Prodi Teknik Lingkungan,  tapi berbeda (dengan Prodi Ilmu Lingkungan). Kalau Teknik Lingkungan ke arah tekniknya, sedangkan Ilmu Lingkungan sainsnya.”

Respons Mahasiswa

Kabar mengenai pembukaan dua Prodi anyar di FMIPA ini sudah sampai di telinga mahasiswa. Salah satunya adalah Muhammad Arjuna Al Asad yang merupakan Ketua Umum BEM FMIPA Unmul. Ia mengaku bahwa kabar tersebut sudah ia dengar sejak jauh hari. Dirinya pun turut merespons positif perihal pembukaan dua Prodi tersebut. Meskipun demikian, ia menilai bahwa terdapat hal lain yang lebih penting dan mendesak ketimbang pembukaan dua Prodi itu.

“Masih banyak Prodi yang akreditasinya kurang maksimal. Seharusnya bisa dimaksimalkan terlebih dahulu,” ucap mahasiswa yang akrab disapa Juna ketika diwawancarai Sketsa secara daring pada Selasa (28/2).

Menurut Juna, peningkatan fasilitas penunjang kuliah untuk mahasiswa seperti ruangan atau alat pendukung kegiatan perkuliahan dinilai dapat membantu meningkatkan akreditasi Prodi di FMIPA. Menyoal peran BEM FMIPA dalam pembukaan kedua Prodi tersebut, ia mengaku bahwa sejauh ini pihaknya belum melakukan kontribusi apapun. 

Penerimaan mahasiswa prodi S-1 Ilmu Lingkungan dan S-2 Biologi akan segera dibuka pada tahun ajaran baru, tepatnya di bulan Juni mendatang. Bagaimana, tertarik untuk bergabung menjadi mahasiswa Prodi terbaru dari FMIPA ini? (srf/ord/dre/tha/ems)