Sumber Gambar: Foursquare.com
SKETSA – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Bahasa Unmul kembali menggelar tes Mulawarman University English Proficiency Test (MU-EPT) yang menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa. Berbeda dengan tahun lalu, kini pelaksanaan tes dilakukan secara daring dan luring.
Dihubungi Sketsa (15/06), Abdi Rahman selaku staf UPT Balai Bahasa Unmul menjelaskan baik TOEFL maupun MU-EPT, keduanya dapat digunakan sebagai syarat wisuda. Bedanya, MU-EPT khusus ditujukan bagi mahasiswa Unmul dan memiliki biaya tes yang lebih terjangkau.
Meskipun pelaksanaan MU-EPT telah kembali normal seperti masa sebelum pandemi Covid-19, bukan berarti kendala lantas menghilang. Tes yang berlangsung daring, kerap terkendala pada jaringan internet yang tidak stabil sampai perangkat peserta yang error. Sedang beberapa kendala yang sering terjadi pada tes luring ialah permasalahan pada cuaca serta pemadaman listrik.
Pelaksanaan tes secara luring dipersiapkan dengan panduan tes offline dan berlangsung di gedung laboratorium UPT Bahasa Unmul. Berbeda dengan luring, tes daring memerlukan perangkat yang dapat memadai kebutuhan tes.
Adapun batas kuota peserta pada pelaksanaan tes TOEFL dan MU-EPT secara daring ialah maksimal 40. Untuk kuota peserta tes TOEFL dan MU-EPT secara luring sendiri ialah maksimal 80.
Dengan memakan waktu sekitar dua hari kerja, peserta dapat melihat skor nilai dengan mengunjungi website Balai Bahasa Unmul. Selain itu, diperlukan sekitar tujuh hari kerja untuk mencetak sertifikat fisik bagi penggunaan di luar Unmul.
“Untuk nilai secara online sekitar 2 hari kerja, sudah bisa dicek dan dicetak di website. Untuk cetak fisik bagi penggunaan di luar unmul sekitar 7 hari kerja,” jelas Ardi.
Dalam pelaksanaan program MU-EPT ini, English Student Association (ESA) mengadakan seminar pada Sabtu, 18 Juni 2022 sebagai bentuk persiapan mahasiswa yang mengikuti tes MU-EPT.
Diwawancarai Sketsa pada Selasa (15/06), Zaimia Ananda Putri selaku ketua panitia ESA-MUEPT 2022 menyebut, agenda tersebut membahas materi soal yang diujikan pada MU-EPT. Seperti Grammar, Listening, Reading. Tak ketinggalan, mekanisme pengerjaan tes pun turut dijelaskan.
“Masing-masing materi dibawakan oleh dosen dan juga staf dari Balai Bahasa Unmul,” ungkap Zaimia, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
Seminar yang telah terselenggara pada 18 Juni tersebut memiliki berbagai macam benefit berupa Merchandise, snack box, sertifikat, dan pembekalan materi tes MU-EPT. Dengan total peserta seminar yang memenuhi kuota yaitu 33 peserta, harapannya untuk peserta adalah mereka bisa menerapkannya saat tes sehingga mendapatkan skor yang terbaik. (jhr/srg/cal/nkh)