Sumber Gambar: Mega/Sketsa
SKETSA — Pembangunan gedung di Unmul yang sempat terhenti kini kembali dilanjutkan. Pembangunan ini dilakukan di gedung kuliah FISIP yang terletak di samping gedung Rektorat, gedung Dekanat Faperta, laboratorium Farmasi, dan gedung kuliah FKIP di Banggeris.
Rizal Fahmi selaku staf Humas Unmul mengatakan, pembangunan gedung dari dana hibah ini telah dialihkan sepenuhnya kepada universitas, sedangkan dekan dari setiap fakultas bertugas sebagai pelaksana lapangan.
“Universitas yang urus itu semua. Segala sesuatu pendapatan hibah atau pendapatan uang dari luar itu masuk universitas, dekan hanya sebagai user. Pelaksana lapangan, gitu,” ujarnya saat ditemui di ruang Humas pada Rabu (9/8).
Awak Sketsa pun berkesempatan untuk menilik langsung pembangunan gedung serta menemui beberapa pekerja pada Rabu (9/8). Di FKIP Banggeris, terlihat kayu-kayu membentuk tiang dan fondasi bangunan. Bagus selaku mandor mengatakan bahwa saat ini realisasi pembangunan sudah berkisar antara 19 sampai 21 persen.
“Antara 19 sampai 21 persen terealisasi. Estimasi 7 sampai 9 persen kami terlambat,”
Keterlambatan tersebut terjadi disebabkan kurangnya ketersediaan bahan bangunan. Bagus turut menyebut banyaknya proyek berakibat pada kurangnya supply barang.
“Sudah banyak proyek turun dari provinsi, sehingga toko-toko kewalahan untuk support seluruh proyek yang ada di Samarinda.”
Terdapat rencana akan dibangunnya dua lantai dengan delapan ruangan di FKIP Banggeris. Lalu, pada Desember mendatang, direncanakan pembangunan gedung telah usai sesuai dengan kontrak.
Awak Sketsa turut menyambangi pembangunan gedung FISIP di samping Rektorat yang sebelumnya merupakan lahan parkir. Ardiman sebagai kontrol lapangan mengatakan bahwa progres pembangunan saat ini sudah mencapai angka 8,15 persen.
“Kalau untuk sementara, progres pekerja yang sudah kita lakukan dari tanggal 14 Juni itu sudah dapat sekitar 8,13 persen,” ungkapnya saat diwawancarai pada Rabu (9/8).
Ardiman menambahkan bahwa gedung yang akan dibangun dengan empat lantai ini direncanakan rampung pada November, tetapi untuk penyelesaiannya tergantung kepada kondisi di lapangan.
Adapun sebagai sub kontraktor, dirinya berharap agar pembayaran di setiap progres pembangunan dapat dilakukan dengan cepat.
“Biar kami juga tetap jalan terus,” ujarnya.
Terakhir, awak Sketsa mendatangi pembangunan gedung di Faperta. Adapun Mustamin selaku set manager mengatakan bahwa pembangunan gedung dekanat di Faperta merupakan lanjutan dari pembangunan sebelumnya.
"Ini, kan, sudah selesai strukturnya. Jadi kita tinggal kerjakan arsitekturnya," jelas Mustamin pada Rabu (9/8) lalu.
Kendala yang dialami masih tentang ketersediaan material yang lambat, seperti batu bata yang belum dapat diambil. Selain itu, Mustamin turut mengatakan pengangkutan material ke gedung tinggi memerlukan waktu yang lebih banyak.
Rencananya, gedung tersebut akan dibangun dengan fondasi tiga lantai serta aula besar di lantai ketiga, dan diperkirakan akan rampung pada November mendatang.
"Untuk (progres) saat ini masih sekitar 15 persen, tapi tetap kita kejar untuk selesai di November,” tutupnya.
Sebagai informasi, Mustamin turut menangani pembangunan yang dilakukan di gedung Laboratorium Farmasi dengan progres yang diperkirakan telah mencapai 15 persen. Sama halnya dengan pembangunan di gedung Faperta, Laboratorium Farmasi ini memiliki target untuk dirampungkan pada November mendatang. (mlt/sky/ems)