SKETSA – Yusrivan Setiawan sebagai ketua tim sukses (timses) dari Lakiki yang berlaga di Pemira Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) angkat bicara. Ia menganggap pemberitaan Sketsa tentang Pemira FPIK yang terbit Jumat malam (10/11) memuat beberapa poin keliru. Rivan lantas menggunakan hak jawabnya kepada Sketsa di gazebo FPIK, Sabtu pagi ini.
(Baca berita sebelumnya: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/di-balik-nihil-calon-pemira-fpik/baca dan https://sketsaunmul.co/berita-kampus/sandra-calon-tunggal-laga-pemira-fpik/baca)
Rivan merunut perjalanan Pemira FPIK sejauh ini versi dirinya. Pertama, ia mengklarifikasi bahwa pengunduran diri pasangan calon (paslon) Lakiki tidaklah benar. Di berita Di Balik Nihil Calon Pemira FPIK, Redaksi Sketsa menulis, “Adalah Lakiki, calon wakil ketua BEM FPIK yang rencananya mendampingi Sandra Rohman Agustin namun memutuskan mengundurkan diri.”
Kalimat itu merupakan olah wawancara dengan Luhut Sitinjak selaku Ketua DPM FPIK. Luhut mengaku ia telah menerima pernyataan perwakilan lembaga LDM Bahrul Ulum yang mengusung Lakiki, bahwa paslon bersangkutan menyatakan pengunduran diri secara tersirat. “Itu mungkin permasalahan personal aja,” kata Luhut, Jumat (3/11).
Rivan di sini membantah hal tersebut. Ia menjamin bahwa tidak pernah ada pengunduran diri dari paslon Lakiki. Saat ini bahkan berkas pencalonan Pemira masih berada di tangan DPM FPIK dan belum pernah sama sekali pihaknya melakukan penarikan berkas. Namun, Rivan tidak menampik sempat ada omongan sepintas tentang penarikan berkas.
“Pasca terjadinya konflik internal itu hanya emosi sepintas. Tidak semata-mata kami mundur dalam Pemira ini,” kata Rivan.
Konflik internal yang dimaksud di sini adalah konflik perpecahan antara Sandra dengan Lakiki yang pada awalnya dimajukan sebagai satu paslon. Rivan enggan merinci apa masalah internal yang disebutnya termasuk “masalah sepele” itu. Tetapi yang jelas selepas masalah tersebut, Rivan menyatakan Lakiki tetap ditargetkan maju sebagai paslon dalam Pemira FPIK 2017. Dan karenanya, pengunduran diri Lakiki tidaklah benar.
Kedua, Rivan membantah bahwa Lakiki merupakan “calon wakil ketua BEM FPIK” yang akan mendampingi Sandra. Sebaliknya, Rivan mengatakan Lakiki justru ditempatkan sebagai ketua BEM FPIK dan Sandra sebagai wakil ketua. Ia menjelaskan hal itu tertera di berkas pendaftaran yang diserahkan ke DPM FPIK.
“Memang kami yang menarik mereka sama-sama saat pengumpulan formulir (Pemira FPIK) dan Sandra sendiri ada di situ. Posisi dia di situ betul-betul sebagai wakil,” ujar Rivan.
Ketiga, Rivan mempermasalahkan adanya pengaitan nama individu (Lakiki) dengan nama lembaga (LDM Bahrul Ulum) dalam berita Di Balik Nihil Calon Pemira FPIK . Rivan mengatakan tidak ada upaya konfirmasi kepada Lakiki sebagai nama yang disebut dalam redaksi.
Sebagai untuk diketahui reporter Sketsa telah berusaha mengonfirmasi Lakiki terkait kabar pengunduran dirinya. Konfirmasi untuk wawancara sudah diatur dari 3 November 2017, tetapi Lakiki hanya membaca pesan tersebut tanpa memberikan respons apa pun.
“Kenapa di-read aja? Karena sibuk-sibuknya masalah ini juga di internal, karena ada masalah perkuliahan. Mungkin karena mendadak seperti itu jadi tidak ditanggapi. Mohon maaf sebelumnya,” ujar Rivan.
Selama proses hak jawab pun Lakiki, diakui Rivan, ada di kampus FPIK. Namun, ia tidak hadir membersamai Rivan untuk menyertakan hak jawab. Rivan mengatakan agar dia saja yang menyampaikan klarifikasi terkait hal ini. Dan, hak jawab yang disampaikan Rivan sekaligus juga membawa sinyal baik, bahwa Pemira di kampus Perikanan tidak akan berlangsung dengan aklamasi. (mrf/wal)