SKETSA - Food Court Area (FCA) yang berada di belakang Gedung Student Center (SC) dan area gedung perlengkapan Unmul masih dan akan terus membutuhkan perhatian khusus. Kawasan yang menjadi pusat lokasi PKL berdagang yang dinaungi BEM KM Unmul itu diakui membuat PKL lebih tertib, kendati masih saja ada beberapa PKL yang berjualan selain di dua kawasan tersebut.
Sayangnya, sejak berakhirnya masa kepengurusan Teguh-Dimas dan Norman-Bhakti, FCA area gedung perlengkapan merasa tak diurusi. Mereka berharap tidak hanya jadi objek program kerja dan diperhatikan hanya saat menjabat, tetapi berlanjut siapapun presiden BEM KM-nya.
Ditemui selagi berjualan, salah satu PKL bernama Dori Ramadhani menjelaskan, para pedagang sudah dibina dan diwadahi sebaik mungkin namun akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian. Dia mengeluhkan lapak gedung perlengkapan cenderung sepi dibanding belakang SC.
“Sekarang sepi di sini. Dapatnya turun terus,” keluhnya.
Dikonfirmasi, Presiden BEM KM Unmul Rizaldo mengatakan, BEM KM saat ini belum fokus mengurus hal tersebut sebab masih ada agenda awal yang mesti dikerjakan seperti open recruitment dan konsolidasi bersama UKM. Namun, hal pertama yang nantinya akan dilakukan adalah mendata ulang identitas seluruh PKL yang berjualan di Unmul kemudian menampung masalah yang ada.
“Kami coba identifikasi masalahnya dulu. Kami juga masih mendalami secara teknis mengenai PKL di Unmul ini," jawabnya.
Berkaitan dengan keamanan kampus, Rizaldo menyebut dua kawasan FCA yang ada tengah berpolemik. Bahwa ada wacana mengenai masyarakat luar yakni PKL, suatu saat akan dilepas dan dilarang berjualan di area Unmul.
Meski begitu, Rizaldo mengaku berupaya memperjuangkan nasib PKL yang telah dibina kementerian BEM KM Unmul sejak dua tahun terakhir. Hal ini dilakukannya dengan melakukan pertemuan bersama Wakil Rektor II Bidang Umum, SDM, dan Keuangan Abdunnur.
"Ada rencana dari WR II untuk melakukan lokalisasi PKL dalam satu wilayah. Dan ini yang akan di follow up oleh BEM KM," tandasnya. (arr/aml)