SKETSA- Peristiwa tenggelamnya perahu ketinting di Danau Jempang, Kutai Barat yang mengangkut rombongan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda pada Selasa (19/4) lalu, mengundang keprihatinan berbagai pihak. Termasuk dari kalangan civitas akademika Unmul. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul, Susilo turut menyatakan keprihatinan atas peristiwa yang menyebabkan dua korban dari IAIN meninggal tersebut.
Terlebih, dalam waktu dekat Unmul juga akan memberangkatkan lebih dari 1596 mahasiswanya untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke berbagai daerah di Kalimantan Timur . “Setiap pelaksanaan KKN pasti ada kecelakaan entah kecil atau besar. Nah, yang kemarin itu terbesar karena sampai ada yang meninggal,” ujarnya.
Susilo pun menceritakan pengalaman sejak tahun 2012 dirinya menangani KKN selalu ada kecelakaan yang dialami mahasiswa. ”Entah itu keserempet mobil atau jatuh dari motor. Bahkan tahun kemarin di Paser itu sampe ditabrak motor,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan mahasiswa KKN, LP2M telah berkoordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) di masing-masing daerah tujuan. Sedangkan untuk tanggungan kesehatan dibebankan kepada mahasiswa dengan mendaftar asuransi sebesar Rp 25 ribu.
Sehingga ia menyarankan bagi mahasiswa yang akan pergi KKN untuk memiliki asuransi. Susilo menyadari banyak mahasiswa Unmul yang mengabaikan perihal asuransi ini. Mereka mendaftar KKN tanpa memiliki asuransi. Padahal asuransi sangat penting sebagai bentuk kepedulian atas keselamatan mahasiswa. “Ini asuransi enggak wajib tapi penting. Karena resiko yang mengancam keselamatan selalu ada,” tegasnya.
Susilo menuturkan beberapa manfaat asuransi. Di antaranya adalah tanggungan dan tunjangan apabila terjadi kecelakaan. Meskipun ia tidak mengharapkan sama sekali akan terjadi kecelakaan pada mahasiswa yang KKN, asuransi tetap ia anjurkan sebagai bentuk kewaspadaan diri akan keselamatan.
Untuk menjamin kesalamatan mahasiswa dalam keberangkatan ke lokasi KKN, LP2M akan melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh perwakilan daerah pada 10 Mei mendatang di Kabupaten Paser. Mahasiswa juga akan diberi pembekalan KKN paling lambat satu minggu sebelum keberangkatan.
Saat keberangkatan nantinya, rombongan mahasiswa KKN juga akan diberangkatkan bersamaan per kabupaten/kota tujuan dengan didampingi dua orang dari LP2M. Kemudian diserahkan kepada Bupati dan diantar sampai ke desa dan kelurahan masing-masing. (krv/e2)