Sumber Gambar: Sari/Sketsa
SKETSA – Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) jadi kesempatan terakhir bagi calon mahasiswa baru (Camaba) untuk bergabung menjadi bagian dari Unmul setelah dua jalur sebelumnya rampung. Tak jauh berbeda dari tahun lalu, SMMPTN tahun ini masih berlangsung secara daring dengan maksimal memilih dua jurusan dari rumpun studi yang sama.
Meski Unmul tercatat pernah melangsungkan proses ujian mandiri secara daring, hal ini tak lantas membuat pelaksanaan tes berjalan tanpa kendala. Utamanya bagi Camaba yang mengalami kendala teknis seperti perangkat dan jaringan.
Sketsa kemudian menghubungi Nurul Aulya Nisa, salah satu peserta SMMPTN Unmul yang berasal dari rumpun saintek dengan pilihan Prodi Keperawatan. Nisa yang tinggal di desa mengaku mengalami kendala listrik dan internet yang belum terkoneksi dengan baik.
“Karena tempat tinggal saya termasuk desa, akses internet serta listrik masih belum terkoneksi dengan baik oleh karena itu merupakan kendala pribadi untuk saya,” tulisnya melalui pesan Whatsapp Senin (4/7).
“Server terkadang error dikarenakan ada beberapa hal pertanyaan yang belum keluar tapi pilihan opsi jawaban sudah muncul,” sambung Nisa membeberkan.
Hal senada turut dirasakan Nabila Rahmadhanti Putri Orfakha. Meski tinggal di pusat kota, Nabila mengaku kendala serupa juga ia alami.
“Tapi ada berapa hal kendala seperti kemarin saat simulasi ujian yang tidak ada kejelasan apakah server down saat itu,” ungkap Nabila kepada Sketsa Rabu (6/7).
Terlebih tak ada kejelasan kemana ia harus pergi melapor cukup membuatnya kesulitan. “Lalu sebagai peserta saya juga tidak tahu harus melapor atau bertanya hal-hal yang diperlukan kepada siapa. Saya hanya mengetahui email,” keluhnya.
Atas kendala tersebut awak Sketsa kemudian menghubungi Mustofa Agung Sardjono, Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul untuk meminta keterangan lebih lanjut pada Sabtu (9/7).
“Server kalau down terpantau, jadi mesti di-crosscheck dengan ITC Unmul. Khawatir itu komputernya peserta atau jaringan internet di daerahnya tidak stabil. Dalam rangka antisipasi kita sudah mengingatkan peserta untuk memilih lokasi tes yang terbaik,” jelasnya ketika diminta tanggapan terkait berbagai kendala yang dialami peserta.
Menurutnya, Unmul telah melakukan persiapan sedemikian rupa untuk mengantisipasi berbagai kendala yang terjadi. Hal ini termasuk kepada upaya berkomunikasi dengan provider seperti Indosat untuk mengantisipasi kesalahan, berkomunikasi kepada PLN, termasuk menyiapkan sarana seperti genset. Serta mengomunikasikan pada peserta ujian ihwal spesifikasi komputer yang mestinya digunakan dan melakukan uji coba.
Ia juga menjelaskan bahwa akan ada ujian susulan bagi peserta yang tidak dapat mengakses ujian dengan ketentuan tertentu.
“Dari sisi kebijakan, kita berikan satu kali ujian ulangan. Ujian ulangan hanya bagi yg tidak bisa akses, akibat beberapa sebab. Ini bukan kali pertama melakukan UTSD (Ujian Tulis Sistem Daring), tetapi sudah tahun ke-3, bahkan digunakan tes pascasarjana dua kali. Jadi Unmul cukup punya pengalaman,” kuncinya. (lav/cal/mel/sya/nkh)