Kampus Bersih Narkoba Diluncurkan, Dosen FKM Unmul Sarankan Sistem Pendidik Sebaya

Kampus Bersih Narkoba Diluncurkan, Dosen FKM Unmul Sarankan Sistem Pendidik Sebaya

Foto: Humas Unmul

SKETSA  Pada Rabu (9/11) lalu, Unmul melangsungkan kuliah umum bertema War On Drugs serta meluncurkan Kampus Bersih Narkoba (Bersinar). Program itu diluncurkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Petrus Reinhard Golose serta didampingi oleh Rektor Unmul, Abdunnur. Unmul menjadi universitas pertama di Kalimantan yang bekerja sama dengan BNN RI dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui program Kampus Bersinar.

Peluncuran dilaksanakan di Gedung Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si, dengan melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Kampus Bersinar. Program ini merupakan upaya optimalisasi peran lingkungan pendidikan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN). Lalu, bagaimana tindak lanjut program ini di tataran Unmul? 


Untuk menilik lebih jauh, Sketsa mewawancarai Rektor Unmul, Abdunnur pada Selasa (22/11) lalu. Tuturnya, Kampus Bersinar merupakan sebuah misi dari pemerintah guna menciptakan kampus sebagai Centre of Civilization atau pusat peradaban. 

Abdunnur menerangkan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilakukan guna menindaklanjuti peluncuran Kampus Bersinar di Unmul. Pertama, mengadakan sosialisasi terhadap bahaya narkoba. Kedua, membuat aturan terkait sanksi. Ketiga, Membentuk lembaga konseling. Terakhir, pembinaan bagi civitas academica, mahasiswa, dosen, maupun pegawai yang merupakan pengguna. 

“Harapannya tentu, kan, tidak ada pengguna narkoba di lingkungan Unmul. Baik oleh mahasiswa,  pekerja, maupun dosen,” ungkapnya.

Ia juga berharap pengadaan bimbingan konseling atau hotline bagi civitas academica sebagai wadah untuk mencurahkan permasalahan bisa segera direalisasikan, mengingat masih terdapat sejumlah masyarakat yang menggunakan narkoba sebagai bentuk pelarian dan melepaskan masalah, khususnya di kalangan mahasiswa.  

Beralih ke Nur Rohmah, dosen FKM Unmul yang turut memberikan pandangannya atas peluncuran Kampus Bersinar. Dirinya mendukung penuh atas kehadiran program dari BNN ini.

“Karena Unmul, kan, sudah masuk di program Kampus Sehat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga. Berarti ada sinkronisasi antara program Kampus Bersinar dengan program Kampus Sehat. Saya rasa bagus, sih, adanya program dari BNN ini,” jelasnya saat diwawancarai Sketsa pada Kamis (1/12) lalu.

Nur Rohmah turut mengungkap bahwa Kampus Bersinar merupakan langkah awal dalam menginisiasi pencegahan penggunaan narkotika dan sejenisnya di lingkungan Unmul. Tidak hanya kepada mahasiswa, tetapi juga untuk dosen, karyawan, dan sebagainya.

Selain itu, ia juga memberikan saran mengenai program-program yang bisa dilakukan Unmul dalam mencegah penggunaan narkoba, seperti mengangkat duta dari mahasiswa sebagai peer educator atau pendidik sebaya dari masing-masing fakultas agar program Kampus Bersinar dapat membumi.

“Karena, kan, sesama teman sendiri mereka lebih enak berbicaranya, kemudian mereka juga terbuka. Kalau program tersebut muncul dari  mahasiswa sebagai peer education, program itu akan terus berjalan. Karena mahasiswa akan menurunkannya lagi ke adik tingkatnya, jadi akan panjang program itu.”

Mengenai harapannya terhadap program Kampus Bersinar, Nur Rohmah menginginkan agar Unmul menjadi lebih sehat dan dapat menunjukkan prestasi tanpa menggunakan narkoba.

“Agar tidak terjadi penyebaran narkoba yang masif ke teman-teman lain, salah satu caranya dengan adanya peer educator tadi. Karena narkoba itu mudah sekali disebar ke remaja,” tegasnya. (kya/ems/dre)