Memuja pulau..
Nan indah permai..
Tanah airku..
Indonesia..
SKETSA - Potongan lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki di atas membekas di hati peserta Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Universitas Mulawarman 2018. ENJ merupakan salah satu program dari Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Maritim yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Selain itu ada juga lagu Rayuan Pulau Kelapa, yang mencerminkan Indonesia sebagai negara makmur dan subur dengan kekayaan alamnya. Baik yang terhampar di darat maupun yang tersebar di lautan. Oleh karena itu, sebagai anak bangsa kita harus bangga lahir dan hidup di Indonesia dengan segala keelokannya.
Diketuai oleh Rahmad Maulana Nasution mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) 2017 dan Eggi Malisa yang merupakan mahasiswa Fakultas Matematika dam Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 2016, waktu pengabdian terhitung dua puluh hari, sejak 10 hingga 30 Juli 2018. Persiapan dilakukan sejak bulan Ramadan lalu, yang merupakan masa liburan dan membuat mereka harus pintar membagi waktu agar dapat tetap berkoordinasi melalui aplikasi WhatsApp.
Tiba pada saat keberangkatan, Selasa (10/7), peserta bersama pihak rektorat yang diwakili oleh Kartinah, selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan bersama suami dan Ardi, salah satu staf Wakil Rektor III, bersiap bersama menuju Pelabuhan Kenyamukan, Sanggatta. Keintiman sesama peserta sudah terbangun sejak saat itu, hingga 2 kapal KM. Putra Andalas berukuran sedang disiapkan untuk mengantar kami ke lokasi pengabdian.
Setelah terombang-ambing selama 4 jam di laut lepas, pukul 16.30 tim ENJ Unmul 2018 tiba di lokasi pengabdian yakni Desa Pulau Miang Besar, Sangkulirang. Senyum mereka menyambut kami, muda-mudi memanggul tas hijau dengan baju abu-abunya. Tak jarang yang bertanya “Dari Samarinda ya?”
Guna melancarkan jalannya program kerja yang telah disusun, hari kedua kedatangan, tim ENJ mengadakan rembuk warga yang dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua dari 3 RT di pulau Miang, tokoh warga, serta beberapa perwakilan warga. Seiring waktu, tiba saatnya untuk menjalankan tugas. Lima divisi yang telah dibentuk mulai bergerak. Divisi Pendidikan yang diketuai Junadi Muhammad, mahasiswa FKIP prodi PPKN 2017 ini sudah memulai kegiatannya sejak hari ketiga kedatangannya dengan kegiatan ENJ mengaji, yang merupakan pengajian bersama anak-anak desa.
Selain itu, pada Selasa (17/7) kegiatan berupa penyampaian materi Kemaritiman dan Pancasila, guna untuk mengajarkan kepada anak-anak di sana bahwa Indonesia merupakan negeri kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati yang perlu dipertahankan sekaligus dikembangkan.
Di sisi lain, Divisi Kesehatan yang diketuai oleh Rahman Baidawi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat 2015 mengawali prokernya dengan terlibat menjadi tenaga bantuan di Posyandu desa serta sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 004 Pulau Miang pada Kamis (19/7).
Ada juga Divisi Lingkungan. Ketua divisi yang berasal dari Fakultas Kehutanan (Fahutan)2014, Murang Harkanus beserta anggotanya mensosialisasikan pengolahan sampah yang dilengkapi kegiatan prakteknya. Ini bertujuan agar setiap warga, terutama ibu rumah tangga dapat mengerti tentang apa dan bagaimana pengelompokkan dalam mengelola sampah rumah tangga.
Tim ENJ juga ikut terlibat dalam kegiatan senam yang diadakan tiap Minggu pagi serta kerja bakti tiap Jumat Pagi.
Rasa lelah yang dirasakan tim ENJ selama menjalani kegiatan terbalaskan dengan suguhan keindahan bawah laut di sana. Canda tawa sambil menceburkan diri ke tengah asinnya air laut dan berenang bersama ikan-ikan karang. Keseruan tak berhenti sampai di situ, tak jarang tim ENJ harus mencari warga yang bersedia meminjamkan kamar mandinya ketika air di posko yang menjadi tempat tinggal kami habis. Rayuan dan gombalan menjadi jurus andalan untuk ikut mandi di rumah warga.
Memasuki minggu kedua dan ketiga, Divisi Sosial Budaya dipimpin oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) 2015, Awaliah Nur Annisa menjalankan proker divisinya, yakni Miang Membaca. Dibuat dengan tujuan meningkatkan minat baca khususnya pada anak-anak desa Pulau Miang melalui rumah baca yang didirikan di salah satu bangunan milik pemerintah desa. Di sana diisi dengan buku-buku hasil donasi yang telah dilakukan di Samarinda.
Tak hanya itu, masih ada satu divisi yang tak kalah penting. Yakni Hubungan Masyarakat dan media yang diketuai oleh Fadliansyah mahasiswa FMIPA 2015. Bertugas memotret seluruh kegiatan dengan total 26 kegiatan yang telah berjalan. Selain itu juga membuat cuplikan video dan film dokumenter kegiatan.
Akhir dari seluruh rangkaian kegiatan ini ditutup dengan Pentas Seni (pensi) yang diadakan pada Minggu (29/7) malam. Berisi penampilan dari adik-adik TK hingga SD yang turut memeriahkan pensi yang diadakan Tim ENJ. Tawa bahagia dan air mata haru bercampur jadi satu. Hingga kami, 24 peserta Tim ENJ menggemakan gedung Serbaguna Desa Pulau Miang dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Terbayang rasa bangga serta sedih yang sudah kami rasakan.
Usai sudah 20 hari pengabdian tim ENJ 2018, tidak cukup rasanya membangun Indonesia dengan secuil pengabdian kami. Masih panjang perjuangan untuk membangun negeri. Tak hanya kami, kita semua harus berkontribusi.
Penulis merupakan salah satu peserta yang terpilih bersama 23 mahasiswa Unmul lainnya yang diberangkatkan oleh Kemenko Maritim. Ini merupakan wujud aksi nyata untuk membangun pulau-pulau tertinggal di Indonesia. (arr/adl)