Sumber Gambar: Arsip Sketsa
SKETSA – Program studi (Prodi) Kedokteran Gigi FK Unmul berikan perawatan gigi gratis bagi masyarakat umum, khususnya warga Samarinda. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN).
Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama mitra antara Institusi Kedokteran Gigi Indonesia bersama Unilever. Prodi Kedokteran Gigi menjadi perwakilan Unmul untuk membersamai kerja sama tersebut.
Baca: Sambut BKGN, Prodi Kedokteran Gigi Unmul Siap Layani Pemeriksaan Gigi Gratis bagi Warga Samarinda
Berbeda dari tahun sebelumnya, terdapat tiga kegiatan dalam perayaan BKGN kali ini. Selain perawatan gigi gratis, terdapat pelayanan lain berupa penyuluhan dan kaderisasi kesehatan gigi mulut ke sekolah-sekolah.
“Kegiatannya ada tiga, yang satu free dental treatment, yaitu perawatan gigi gratis, yang kedua ada school health program, itu penyuluhan dan kaderisasi kesehatan gigi mulut ke sekolah-sekolah, yang ketiga teledentistry, yaitu konsultasi online melalui aplikasi,” terang Cicih Bhakti Purnamasari selaku Ketua Prodi Kedokteran Gigi sekaligus penanggung jawab utama kegiatan BKGN di Unmul, Jumat (17/10) lalu.
Layanan perawatan gigi gratis sendiri telah dilaksanakan sejak minggu keempat September lalu. Penanggung jawab kegiatan perawatan gigi gratis dari mahasiswa, Amanda Nur Fadillah menyebutkan bahwa puncak dari pelaksanaan kegiatan tersebut akan dilakukan tiga hari pada tanggal 27-29 November mendatang.
“Jadi di hari puncak itu ada khususnya, jadi kayak ada seremonialnya,” tutur Amanda saat diwawancarai langsung di waktu yang sama.
Amanda juga menjelaskan bahwa target pasien pada kegiatan tidak hanya mencakup pihak internal Unmul, melainkan juga masyarakat luas seperti keluarga mahasiswa dan masyarakat eksternal lainnya.
Kegiatan yang ditawarkan oleh Kedokteran Gigi Unmul ini diharapkan dapat membantu pasien yang memiliki persepsi merawat gigi memerlukan biaya yang cukup tinggi.
“Kegiatan perawatan gigi gratis ini jadi awareness juga bagi pasien mengenai kesehatan giginya. Jadi pasien ini memiliki kesadaran lebih lagi mengenai gigi, karena ini cukup penting,” ujar Amanda.
“Jadi kami sebagai pelaksana merasa itu umpan balik yang positif ya, karena beberapa pasien itu kembali lagi untuk pelayanan lagi,” sebut Cicih.
Lebih lanjut Cicih menyebutkan bahwa pasien yang datang untuk menerima layanan dibatasi setiap harinya, yakni tiga puluh orang saja. Hal ini dilakukan agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Seperti yang telah diketahui dalam pelaksanaan kegiatan layanan perawatan gigi gratis mahasiswa ikut terlibat. Meskipun belum terlibat sebagai operator secara medis, mereka membantu dalam kepentingan lain seperti administrasi, pendaftaran, dan rekapitulasi data.
Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Kedokteran Gigi Rajab Anis menyebut, Hima khususnya bagian Departemen Pengabdian Masyarakat (Pengmas) memiliki peran sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Mahasiswa angkatan 2022 itu menyebutkan bahwa pihaknya bertugas sebagai koordinator berbagai aspek teknis serta operasional.
Melalui pesan WhatsApp, Rajab menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana belajar bagi mahasiswa.
“Harapannya kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pemberian layanan kesehatan untuk masyarakat, tetapi juga sarana mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan profesional dan kepedulian sosial,” ungkap Rajab, Sabtu (19/10) lalu. (myy/rla/emf/ali)