Asrama Mahasiswa FKIP Banggeris Dialihfungsikan Jadi Sekretariat Ormawa, Penghuni Diminta Pindah

Sumber Gambar: Melisa/Sketsa
SKETSA – Mahasiswa penghuni asrama banggeris FKIP Unmul harus menghadapi kenyataan pahit bahwa tempat yang mereka tinggali akan dialihkan fungsinya menjadi gedung himpunan mahasiswa FKIP. Keputusan ini dianggap mendadak dan minim sosialisasi, sehingga menimbulkan keresahan bagi penghuni asrama.
Salah satu mahasiswa terdampak, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa awalnya mereka mendapat informasi bahwa asrama akan direnovasi. Namun, belakangan diketahui bahwa bangunan tersebut justru akan dialihkan fungsinya. Hingga saat ini, mahasiswa tidak menerima surat edaran resmi dari pihak fakultas mengenai keputusan tersebut.
Mahasiswa tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memperoleh informasi dari pengurus asrama dan tidak menerima surat resmi yang memberitahukan bahwa asrama akan diubah menjadi gedung himpunan dan lab school.
“Enggak ada, seminggu sebelum rapat bersama pak Dekan malah baru dikasih tahu kalau asramanya bakal digusur,” ungkapnya saat diwawancarai di Asrama Mahasiswa FKIP Banggeris, Senin (3/3).
Perubahan ini berdampak besar bagi mahasiswa yang sebelumnya bergantung pada asrama sebagai tempat tinggal yang strategis dan lebih terjangkau dibandingkan dengan kos-kosan di sekitar kampus.
“Kami diberi waktu sampai awal Mei untuk pindah, tapi kemudian diperpanjang sampai Juni. Itu pun tetap sulit karena mencari kos mendadak dengan harga yang sesuai bukan hal yang mudah, terutama saat perkuliahan masih berlangsung,” ujar mahasiswa lainnya saat diwawancarai, Senin (3/3).
Hingga saat ini, pihak fakultas hanya memberikan kompensasi berupa penambahan waktu tinggal asrama hingga Mei bagi mahasiswa terdampak. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan mahasiswa mengenai prioritas pembangunan di FKIP Unmul.
Beberapa mahasiswa mempertanyakan urgensi pembangunan sekretariat himpunan dan lab school dibandingkan mempertahankan fungsi asrama yang telah lama menjadi fasilitas penting bagi mahasiswa.
Selain itu, kehadiran lab school di lingkungan kampus juga menjadi perdebatan, terutama terkait keberadaan anak-anak di area perkuliahan. Mahasiswa juga menyayangkan kurangnya sosialisasi terkait rencana ini.
Mereka merasa keputusan ini terkesan mendadak, karena awalnya informasi yang diterima adalah asrama akan direnovasi, tetapi tiba-tiba saat dikumpulkan untuk rapat malah informasi mengenai alih fungsi asrama menjadi sekre hima yang diterima.
Beberapa mahasiswa mengungkapkan kekecewaan karena asrama yang selama ini menjadi tempat tinggal yang nyaman dan strategis, kini harus ditinggalkan. Mereka khawatir akan kesulitan mencari kos-kosan yang dekat dengan kampus dan dengan harga yang terjangkau, terutama dengan adanya penerimaan mahasiswa baru yang dapat meningkatkan persaingan dalam mencari tempat tinggal.
Terkait alasan pengalihan fungsi, terungkap bahwa hal ini berkaitan dengan kebutuhan ruangan untuk himpunan mahasiswa dan lab school. Namun, beberapa mahasiswa mempertanyakan efektivitas dan prioritas pengalihan fungsi ini, terutama di tengah kondisi efisiensi anggaran yang sedang dialami oleh pihak kampus.
Wakil Dekan II FKIP, Muhammad Nurhadi menjelaskan bahwa rencana ini sebenarnya masih dalam proses dan terkendala masalah anggaran.
“Bukan, bukan renovasi, kan gini, rencana kan mau buat lab paud. Nah itu lab paud itu membutuhkan banyak ruangan dan Hima-Hima rencananya mau dipindah ke asrama. Hima kan perlu tempat juga, nah itu asramanya mau dialihfungsikan, tapikan karena efisiensi, mau uang dari mana?” ujarnya kepada Sketsa, Jumat (7/3).
Selain itu, ia juga menanggapi pertanyaan mengenai bantuan pencarian kos bagi mahasiswa, dengan menyatakan bahwa hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab pihak kampus.
“Mahasiswa kok disuruh fasilitasi, kalau anak tk baru… kecuali anak tk mungkin saya carikan, tapi kalau mahasiswa harus kita tuntun?” ucap Nurhadi saat diwawancarai, Jumat (7/3).
Mahasiswa berharap pihak fakultas dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait kebijakan ini. Hingga berita ini diterbitkan, pihak FKIP Unmul belum memberikan pernyataan resmi mengenai keputusan tersebut. (npl/xel/mel/myy)