Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
SKETSA — Sebagai agenda pertama mahasiswa baru (maba) di kampus, acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) kali ini hadir secara hybrid, daring dan luring. Pengenalan yang akan dilaksanakan mulai dari 3 sampai 5 Agustus ini akan dilewati maba di minggu pertamanya. Lantas bagaimana euforia PKKMB tahun ini?
Dihubungi Sketsa via pesan singkat Whatsapp, Senin (1/8) lalu, Zubaidah Rahmah yang mengambil jurusan Akuntansi FEB ini mengungkapkan dirinya antusias mengikuti PKKMB kali ini. Meski di dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring dirinya senang karena angkatannya bisa bertatap muka dan mengenali lingkungan Unmul secara langsung.
“Karena PKKMB offline kan dapat jadi ajang untuk mencari teman ataupun relasi yang baru,” ucap Rahma.
Dirinya juga menanggapi efektivitas dari PKKMB hybrid ini, menurutnya hal ini kembali ke diri masing-masing. Namun, ia beranggapan ini langkah berani Unmul untuk memulai PKKMB offline setelah dua tahun pandemi.
“PKKMB secara online maupun offline yg digabungkan menjadi satu sehingga bisa juga sedikit mengurangi penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Antusias yang sama juga datang dari maba jurusan Kedokteran Gigi, Binti Hanifah Husnul Khotimah. Dirinya ingin berbagi kebahagiaan, pasalnya PKKMB kali ini akan semakin terasa karena kesempatan luar biasa yakni bertemu rekan dari berbagai daerah.
“Saya juga senang saat offline karena bisa ke kampus langsung dan melihat dimana ruangan-ruangan yang akan jadi tempat saya belajar selama berkuliah,” kata Binti, Selasa (2/8).
Ia juga menyadari PKKMB kali ini merupakan bentuk peralihan kembali new normal. Namun, meski Unmul berupaya menggelar secara hybrid, Binti lebih menyukai PKKMB ini digelar luring penuh.
“Karena mungkin kalau hybrid bisa terdapat beberapa kendala saat online-nya, misal jaringan atau yang lainnya. Saya harap mungkin PKKMB tahun depan dapat dilaksanakan full offline,” tutupnya.
Tak ketinggalan, Sketsa turut meminta tanggapan dari beberapa pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terkait persiapan mereka menyambut PKKMB kali ini. Salah satunya Abida Ilmi Hanifah, Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan UKM Korps Sukarela (KSR) Unmul yang mengungkapkan bahwa anggotanya sudah melakukan latihan khusus untuk menjadi tim kesehatan di PKKMB kali ini.
“Pada tahun-tahun sebelumnya ketika dilaksanakan PKKMB secara luring, KSR bertugas sebagai tim kesehatan selama proses PKKMB berlangsung,” ucapnya melaalui pesan singkat Whatsapp, Selasa (2/8).
Tak dimungkiri PKKMB kali ini berbeda, sebab Unmul telah absen dua tahun lamanya tanpa PKKMB di GOR 27 September. Sehingga tidak ada persiapan untuk menyambut PKKMB, hanya sebatas pengenalan UKM untuk maba yang dilakukan di tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, kejelasan BEM tingkat universitas mempengaruhi persiapan mereka pada PKKMB tahun ini.
“Karena tidak ada BEM, mengenai informasi kepastian PKKMB dilaksanakan secara daring atau luring jadi agak lama, sedangkan dari KSR perlu melakukan persiapan dan anggota juga masih banyak di kampung masing-masing. Sehingga apabila ada BEM mungkin PKKMB ini akan lebih terkoordinir,” tutup mahasiswi jurusan Farmasi angkatan 2019 itu.
Tanggapan berbeda datang dari Nurmila Sekretaris UKM Teater Yupa, dihubungi pesan singkat WhatsApp Selasa (2/8). Dirinya mengutarakan kekecewaannya pada ajang tahunan maba yang tidak digelar secara luring sepenuhnya. Hal ini dilontarkan karena anggotanya sudah melakukan latihan dan persiapan, tetapi ketika mendapati pemberitahuan PKKMB dilakukan hybrid kekecewaan itu muncul.
“Karena kita enggak pernah ngerasain yang namanya PKKMB secara offline, tapi ya kita juga enggak bisa menyalahkan keadaan,” pasrahnya.
Kendati pengenalan PKKMB dilakukan dengan penampilan video, Nurmila tetap berharap Yupa masih bisa menampilkan persembahan semacam Yupa Etnika seperti di beberapa fakultas. Hal ini ia lakukan untuk memberikan sentuhan langsung bagaimana teater Yupa kepada maba Unmul 2022. (vyn/tus/ems/nkh)