Aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional, Angkat Isu HAM dan Demokrasi

Aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional, Angkat Isu HAM dan Demokrasi

Sumber Gambar: Faiz/Sketsa

SKETSA - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD), Koalisi Masyarakat Sipil Setara menggelar aksi di Taman Samarendah. Dengan mengusung tema “Perempuan Selamatkan Demokrasi, Nyaringkan Suaramu!”, aksi tersebut diselenggarakan pada Jumat (8/3) lalu.

Koalisi Masyarakat Sipil Setara merupakan gabungan atas beberapa organisasi, di antaranya Perempuan Mahardhika (Daralead), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Himpunan Mahasiswa (Hima) Pembangunan Sosial, BEM FISIP Unmul, BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Unmul, serta beberapa organisasi dan lembaga lainnya.

Tema gerakan yang dilakukan oleh koalisi ini, diangkat berdasarkan kesadaran atas usaha pembungkaman yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat sipil. Koalisi tersebut bermaksud menjadi wadah bagi perempuan dalam bersuara dan mengekspresikan dirinya.

Aksi dilakukan dengan mengelilingi Taman Samarendah sebanyak dua kali serta mengadakan mimbar aksi. Hal tersebut dipilih agar masyarakat dapat melihat secara langsung, serta sebagai upaya dalam membangun kesadaran publik mengenai isu perempuan dan isu demokrasi.

Dalam pelaksanaannya, Koalisi Masyarakat Sipil Setara membawa tiga poin tuntutan. Di antaranya yaitu, tegakkan demokrasi dan supremasi hukum, wujudkan kebijakan yang mendukung penghapusan kekerasan dan melindungi perempuan. Tuntutan lain yaitu tuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, dan berbagai pelanggaran HAM saat ini secara berkeadilan, dan berpusat pada pemenuhan, serta pemulihan hak-hak korban.

Refinaya selaku ketua Perempuan Mahardhika Samarinda mengatakan, aksi ini akan berlanjut sebagai gerakan untuk mewujudkan dan mengawal tuntutan-tuntutan yang telah dilayangkan.

Selain itu, Refinaya mengajak seluruh perempuan untuk bersatu dalam gerakan yang didasarkan pada solidaritas yang kuat, sebab ia percaya bahwa solidaritas yang kuat dari sesama perempuan dapat mengubah kebijakan.

“Dari Koalisi Masyarakat Sipil Setara mengajak kawan-kawan untuk ikut bergabung dalam gerakan perempuan yang kita bangun bersama di Kalimantan Timur,” ajak Refinaya saat ditemui di tengah aksi pada Jumat (8/3) lalu.

Disisi lain, Devi sebagai Menteri Gender BEM KM Unmul beranggapan, perempuan memiliki hak untuk menyuarakan isu demokrasi, sebab isu tersebut merupakan kepentingan bersama, bukan hanya milik perempuan saja.

“Kami coba membawa (tema) ‘Perempuan Selamatkan Demokrasi, Nyaringkan Suaramu’, karena kami ingin seluruh perempuan bisa speak up dan bersuara,” ungkap Devi di tengah riuhnya suara aksi pada Jumat (8/3) lalu.

Lebih lanjut, Devi berharap perempuan Indonesia dapat menyuarakan hak-hak diri mereka sendiri dan terbebas dari hal-hal yang membelenggu kebebasan.

Aku mau minta teman-teman perempuan untuk semangat karena kami ada sama kalian. Koalisi kami bersama kalian dan akan membersamai terus menerus sampai tuntas,” pungkas Devi. (mlt/nav/izz/ali)