SKETSA – Kenali, pilih dan kawal. Itulah tema Debat Kandidat calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Unmul, Sabtu (27/2). Berlangsung di gedung Information Technology Center (ITC) pukul 08.00-12.30 WITA. Seisi ruangan riuh menyaksikan penyampaian visi misi dari tiga kandidat yang ada.
Nomor urut 1 Aditya Ferry Noor dan Izzatul Aliah, perpaduan jurusan Akuntansi dan Manajemen 2013. Disusul nomor urut 2 dari Akuntansi 2014, Muhammad Syahdan dan Dwi Lutfi. Terakhir, nomor urut 3 dari jurusan Manajemen 2013, Rafshanjani dan Septian Dwi Cahyo. Ketiga kandidat mengawali debat dengan penyampaian visi misi dan program kerja unggulan.
Selanjutnya, para kandidat menjawab pertanyaan undian yang disediakan panitia debat, kemudian sesi panelis oleh Juliansyah Roy, Ketua Prodi Ilmu Ekonomi dan Ramadhan Sakti Nasution, Presiden Faperta 2014. Disusul sesi tanya jawab dari masing-masing kandidat dan audiens yang hadir. Terakhir closing statement dari para kandidat.
Nomor urut 1 Aditya-Izza yakin dengan mengusung perempuan sebagai wakilnya, akan menarik simpati mahasiswa. Terlebih mereka dari dua jurusan berbeda dengan begitu akan terjalin komunikasi yang menyeluruh di setiap jurusan. Nomor urut 2 Syahdan-Lutfi, meski terbilang muda dari dua kandidat lainnya. Namun, kedua pasangan ini yakin bahwa faktor muda dan pengalaman bukan persoalan, kesiapan memimpin yang menjadi acuan mereka. Di nomor urut 3 Rafi-Asep, hal yang memotivasi mereka adalah dukungan dari teman-teman yang percaya akan kemampuan dalam memimpin. Mereka juga mengusung gerakan bersama.
Setelah debat kandidat, Alif Mustofa, Ketua Badan Pelaksana Pemilihan Raya (BPPR) FEB mengatakan akan ada kampanye via media sosial (Medsos), lalu Minggu akan dilakukan pencabutan atribut-atribut kampanye. Senin sebagai hari tenang dan pemungutan suara akan dilakukan pada Selasa 1 Maret mendatang.
Terkait antusiasme mahasiswa dalam pemilihan suara, terbilang minim. Dari data yang diperoleh Wakil Dekan II FEB, ada 6 ribu lebih mahasiswa. Namun menurut Alif, dari data pemungutan suara tahun lalu, hanya 717 suara yang masuk. Sudah ada sosialisasi ke berbagai kelas dan gencarnya penggunaan media sosial untuk menarik mahasiswa dalam pemilihan kali ini. Alif berharap adanya peningkatan suara. “Tahun ini DPM memasang target lebih tinggi, sekitar seribu suara yang masuk,” ungkapnya. (jdj/e1)