Lifestyle

Menilik Peluang Indonesia dalam Ekonomi Digital

Peluang perkembangan ekonomi digital di Indonesia

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Antara News Indonesia

SKETSA – Ekonomi digital saat ini kian digandrungi, sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Ditambah dengan Indonesia yang menuju Industry 4.0 hingga society 5.0.

Ekonomi digital dipahami sebagai seluruh kegiatan ekonomi yang menggunakan bantuan internet dan juga kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Kini, ekonomi digital mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis, dari yang awalnya manual menjadi serba mudah dan cepat.

Di Indonesia sendiri, ekonomi digital mulai banyak diterapkan. Seperti pada kebutuhan tempat para pedagang yang sebelumnya memerlukan lahan dan biaya, kini tergantikan dengan toko virtual dengan memanfaatkan social media, marketplace dan e-commerce. Selain itu, metode pembayaran juga berkembang dengan adanya sistem pembayaran digital hingga dompet digital yang turut memudahkan dalam transaksi.

Meski begitu, dalam menuju ekonomi digital sepenuhnya, tentu akan banyak tantangan terutama dengan belum meratanya pembangunan dan sarana prasarana di Indonesia khususnya ketersediaan akses internet yang mendukung di seluruh pelosok negeri.

Namun, menurut kemenkeu.go.id, ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030. Dengan demikian, ekonomi digital akan terus berkembang, dan memungkinkan adanya perubahan pada aktivitas ekonomi masyarakat dalam jangka panjang hingga ekonomi digital perlahan-lahan menjelma menjadi gaya hidup masyarakat di era modern.

Nilai ekonomi digital di Indonesia juga melesat pada 2021. Hal tersebut didasari oleh laporan terbaru e-Conomy SEA 2021 oleh Temasek, Google, serta Brain & Company (baca : https://economysea.withgoogle.com/) yang menyebutkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 70 miliar pada 2021, yang meningkat signifikan sebanyak 49% dari sebelumnya pada 2020 yang hanya 47$ miliar, dan sebanyak 40$ miliar pada 2019.

Platform e-commerce kemudian menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia di mana pada 2019 dengan gross merchandise volume (GMV) sebanyak 21$ miliar, tahun 2020 menjadi 35$ miliar kemudian meningkat 52% pada 2021 menjadi sebesar 53$ miliar. 

Hal ini tidak lepas dari adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Karena adanya pembatasan aktivitas, banyak masyarakat yang melakukan transaksi digital. Tak hanya e-commerce, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga dipengaruhi oleh sektor layanan transportasi serta antar makanan, agen pemesanan tiket perjalanan secara online, hingga media online yang juga mengalami pertumbuhan sebesar 2 digit. 

Jadi, sudah siapkah kamu mencari peluang dalam ekonomi digital Indonesia ke depan? (fer/tha/khn)



Kolom Komentar

Share this article