Lifestyle

Kenali dan Wasapadai Difteri!

Difteri penyakit mewabah di Indonesia yang patut kamu kenali. (Sumber foto: potretnews.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Penyakit Difteri saat ini sedang mewabah di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, penyakit ini bahkan sampai dapat merenggut nyawa. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus Difteri yang sudah dilaporkan seluruh dunia pada 2016 silam, meliputi 3.353 kasus difteri dari 2011 hingga 2016. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan ke-2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Dari 3.535 orang penderita Difteri tersebut, 110 di antaranya meninggal dunia. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi, tidak mempunyai riwayat imunisasi yang lengkap.

Ditemui Sketsa, Kabag Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Yadi mengungkapkan bahwa Difteri merupakan infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang meluap melalui udara maupun cairan tubuh yang terkontaminasi, sehingga sangat rentan menular.

Bakteri ini menyebabkan penyakit karena menghasilkan racun bernama toksin Difteri yang akan membunuh sel-sel sehat di sekitarnya. sehingga dari sel-sel mati ini akan menumbuhkan lapisan tipis berwarna putih keabuan yang disebut pseudomembran yang merusak saluran pernapasan atau menyerang jaringan saraf yang lain.

Dikatakan Yadi, penyebaran Difteri di Kaltim terdapat 17 penderita sebagaimana informasi dari Dinas Kesehatan. Pada kasus suspek di Balikpapan tersebut secara gejala fisik mengarah kepada gelaja Difteri, namun hasil pemeriksaan laboratorium adalah negatif. Sebagai praktisi laboratorium, ia mengatakan bahwa kemungkinan disebabkan karena pengambilan sampel dengan cara pengerokan pada pseudomembran (lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan) yang tidak maksimal.

“Kadang agak susah mengambilnya karena bagian bakteri ada di bawah permukaan membran, jadi tidak terambil. Sehingga hasil pada saat pemeriksaan laboratorium itu negatif,” terangnya.

Meskipun sangat mudah menyebar, Difteri dapat dicegah dengan pemberian vaksin DT (Difteri Tetanus).  Vaksin tersebut akan membentuk antibodi terhadap toksinnya. “Tubuh kita membutuhkan antibodi terhadap toksinnya,” ucap Yadi.

Dengan pemberian vaksin DT akan membuat seseorang kebal terhadap Difteri. Vaksin DT telah disebarluaskan di seluruh Indonesia. Sebagaimana dilansir Alodokter.com, vaksin DT  termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di Indonesia. Perlindungan tersebut umumnya dapat melindungi anak terhadap Difteri seumur hidup

Di lansir dari Halosehat, bagi beberapa orang Difteri bisa merenggut nyawa. Bahkan setelah diobati pun, 1 dari 10 penderita Difteri biasanya meninggal dunia. Namun jika tidak diobati, jumlah kematian bisa meningkat menjadi 1:2. Oleh karena itu, dilakukan tindak pencegahan dan segera periksakan ke dokter saat gejalanya muncul.

Penting sekali untuk kita ketahui apa saja gejala awal dari penyakit ini agar tahu tindakan apa yang harus segera diambil. Berikut adalah gejala penyakit difteri dikutip dari laman Halosehat.

1. Peradangan pada selaput hidung dan tenggorokan

Peradangan ini diawali dengan serak demam dan hidung berair. Untuk mengetahuinya kita harus ke dokter karena sanggat sulit diketahui dengan kasat mata.

2. Demam tinggi

Kita akan merasakan demam tinggi pada tubuh. Jika demam tak kunjung sembuh, segera ke dokter.

3. Hidung berair

Hidung yang terjangkit penyakit difteri sering mengeluarkan cairan beda dengan flu.

4. Nyeri saat menelan

Difteri menyerang bagian faring sehingga menyebabkan nyeri ditenggorokan saat kita menelan makanan .

5. Sulit bernapas

Difteri membuat korbannya kesulitan bernapas karena ada selaput yang menutupi bagian belakang tenggoroka. Akibatnya banyak orang yang meninggal karena kondisi ini.

6. Selaput berwarna putih abu-abu

Orang yang terjangkit difteri biasanya memiliki selaput berwarna putih abu-abu di dinding belakang tenggorokan yang menghalangi jalannya pernapasan.

7. Bengkak pada leher

Jika mengalami bengkak pada leher, kemungkinan besar penyakitnya sudah ganas dan harus segera untuk ditangani dengan cepat.

Nah, itu beberapa gejala penyakit Difteri. Jika kamu mengalami hal seperti di atas, segera periksa ke dokter sebelum terlambat, ya! (omi/mad/snh/adl)



Kolom Komentar

Share this article