Banyak Jalan Menuju Produktif
Memaksimalkan status mahasiswa dengan menjadi produktif.
- 27 Oct 2019
- Komentar
- 2209 Kali
Sumber gambar: Google
SKETSA – Menjadi mahasiswa adalah hal yang tidak dapat lagi disamakan dengan siswa. Kebiasaan baru pasti mengisi hari-hari mahasiswa, ditambah dengan status ‘perantauan’ tentu kita sebagai mahasiswa mencari kegiatan yang dapat mengisi waktu luang kita agar terhindar dari kata bosan. Dari mulai mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mengikuti Himpunan Mahasiswa (Hima), organisasi eksternal, bahkan bekerja.
Masa muda memang seringkali membuat kita lalai. Yang harusnya digunakan dengan hal-hal yang produktif, tapi banyak dari kita lebih memilih untuk kuliah pulang atau kuliah nongki. Hal itu tidak menjadi salah apabila dilakukan sesuai kadarnya. Namun akan membuang-buang waktu ketika dilakukan terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan untuk tidak berkarya: do nothing. Nah, pertanyaanya adalah, apakah mahasiswa yang tidak mengikuti apa-apa akan kalah dengan yang mengikuti banyak kegiatan? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Karena banyak faktor seseorang memilih untuk tidak berorganisasi, beberapa di antaranya fisik yang mudah lelah dan rumah yang cukup jauh jaraknya dari kampus.
Lantas, apa saja alternatif yang dapat kita tempuh sebagai mahasiswa dalam memperkaya khazanah pengetahuan, menambah relasi dan softskill kita? Terutama bagi kamu yang memilih untuk tidak bergabung di kegiatan manapun, jangan berkecil hati mari simak penjelasan berikut ini.
Pertama, kamu bisa bergabung di acara yang membutuhkan relawan atau yang biasa dikenal dengan istilah volunteer. Adapun info semacam ini bisa didapat dengan mudah hanya dengan berkelana di Instagram. Akun seperti @youcan.id, @sarjanavolunteer, @saudara1negara, @indonesiamengajar, atau @1000guru memberi banyak informasi kepada mahasiswa yang mau mengembangkan softskillnya dan tumbuh dengan cepat lewat program yang disediakan. Kegiatan semacam ini juga ada yang dinaungi oleh pemerintah dan non-pemerintah. Pembiayaannya pun ada yang bersifat self funded (biaya ditanggung oleh peminat) atau full funded (biaya ditanggung oleh organisasi). Pas untuk kamu yang tidak tertarik mengikuti Hima namun ingin menambah relasi taraf nasional maupun internasional dan kepiawaian dalam bersosialisasi.
Kedua, mengikuti lomba. Info lomba ini bisa kamu dapatkan dari Web, Twitter bahkan Instagram yang bisa jadi pendukung buat kamu dalam mengaktualisasikan diri. Mulai dari penyuka sastra, teknologi, bahkan olahraga. Lomba masa kini juga banyak yang bersifat daring atau online. Jadi, kamu tetap dapat berkarya dan berkompetisi tanpa harus meninggalkan kuliah.
Ketiga, ikut kegiatan di luar kampus. Seperti mengikuti kegiatan belajar bahasa isyarat, ikut dalam aksi kamisan, malam puisi dan masih banyak lagi yang bisa kamu eksplor. Kegiatan ini bermanfaat untuk kamu menyalurkan bakat dan keingintahuanmu sebagai mahasiswa terlebih kegiatan ini tidak terikat, serta tidak memakan waktu yang panjang bagi kamu yang tidak suka berlama-lama berada di luar rumah.
Keempat, magang di instansi. Ini sangat perlu bagi kita sebagai mahasiswa untuk menambah pengalaman dan CV di dunia kerja nantinya. Info-info magang juga bersebaran di koran, televisi bahkan internet.
Kelima, berwirausaha. Tak dapat dipungkiri, online shop merajalela. Bagi kamu yang suka berbisnis, ini peluang bagi kamu!
Nah, sebagai mahasiswa yang nantinya akan turun mengabdi pada masyarakat, banyak kan alternatif yang bisa kamu lakukan selain mengikuti Hima dan UKM? Tunggu apa lagi? Buang rasa malasmu dan manfaatkan kemudahan informasi saat ini! (rst/ann)