Lifestyle

Anoreksia Nervosa, Masalah Diet Remaja Dewasa

Waspada ancaman anoreksia nervosa.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Google

SKETSA - Saat ini, banyak sekali kasus overweight dan obesitas di Indonesia. Obesitas atau overweight sendiri adalah keadaan di mana seseorang mengalami kelebihan berat badan, biasanya terjadi akibat penumpukan lemak pada seseorang. Untuk mengetahui apakah sesorang masuk dalam skala overweight atau obesitas adalah dengan melakukan cek pada Body Mass Index (BMI). Pada obesitas, BMI akan berkisar 25-29,9 sedangkan pada obesitas 30-34,9.

Lantas, bagaimana dengan yang melebihi kisaran tersebut? Mereka akan masuk ke klasifikasi Severe Obese ataupun Extreme Obese. Kasus ini banyak menyerang remaja di usia 7 hingga 15 tahun. Berdasarkan data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), angka obesitas setiap tahunnya semakin meningkat pada pria maupun wanita. Di Indonesia sendiri, wanita terhitung lebih banyak mengalami hal ini.

Obesitas cenderung menyerang usia anak-anak hingga remaja. Di mana pada usia tersebut, rata-rata anak atau remaja belum memperhatikan tubuh dengan berat badan (BB) yang proposional. Tak jarang, hal ini banyak ditemukan pada mahasiswa yang melakukan diet extreme. Dari sekadar meminum air putih hingga hanya makan satu jenis makanan agar dapat menurunkan BB.

Salah satu kasus yang terjadi akibat menurunkan BB adalah anoreksia nervosa. Ini merupakan gangguan pola makan yang membuat seseorang melaparkan diri secara sengaja karena rasa takut akan gemuk. Para penderitanya sangat terobsesi untuk menjadi ramping dengan cara membatasi makanan. Jika ini berlanjut, dapat membahayakan penderita dan berakibat fatal.

Seseorang yang menderita anoreksia nervosa memiliki target penurunan berat badan yang tidak rasional dan akan terus mencari cara menurunkan berat badan. Mereka tidak peduli berapa banyak berat badan yang sudah mereka kurangi, juga tidak memikirkan risiko yang terjadi setelahnya karena obsesi tersebut.

Tak jarang, penderita meminum obat pencahar agar makanan yang telah dimakan cepat keluar atau memuntahkannya kembali agar tidak terjadi kenaikan berat badan. Kelainan ini merupakan kelainan psikologis, sesuai yang ditetapkan oleh America Psychriatric Association.

Faktor penyebabnya sendiri sangat kompleks dan tidak hanya satu. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan kondisi ini. Seperti faktor biologis, psikologis dan sosial. Faktor biologisnya ialah kelainan aktivitas otak pada bagian yang mengontrol kesenangan dan selera makan. Sementara, faktor psikologis dipengaruhi oleh sikap perfeksionis penderita yang memiliki pengharapan tidak realistis serta tidak memiliki identitas diri yang kuat. Di mana mereka memilih mengorbankan identitasnya demi menyenangkan orang lain.

Kemudian, faktor sosial cenderung berasal dari keluarga yang overprotect atau tidak harmonis atau memiliki konflik dan inkonsistensi. Keluarga juga seringkali punya harapan tinggi yang tidak realistis serta terlalu kaku.

Bagaimana jika kalian merasa memiliki gejala tersebut? Ada baiknya untuk segera ke psikolog/pskiater atau dokter untuk mendapatkan tata laksana yang tepat. Terutama pada kondisi-kondisi tertentu yang berakibat fatal dan perlu penanganan dari rumah sakit. Apabila terdapat gejala-gejala kejiwaan, pasien dapat diberikan treatment perilaku hingga obat-obatan untuk masalah tersebut. Tidak lupa untuk selalu rutin ke dokter agar tidak terjadi kekambuhan.

Lantas, tidak ada pencegahan yang spesifik terkait kelainan ini. Namun, hal yang paling penting adalah mengurangi rasa insecure atas kondisi tubuh yang ada. Jika ingin melakukan diet, ketahui terlebih dahulu BMI dan target yang akan dicapai untuk posisi ideal yang tepat. Dapat juga dibarengi dengan membaca kiat-kiat diet yang sehat serta mengetahui kebutuhan kalori, kebutuhan olahraga dan sebagainya.

Penting juga untuk selalu sabar menunggu hasil. Jangan mengharapkan hasil yang instan atau menghalalkan berbagai cara agar mendapatkan efek yang cepat tanpa memikirkan kesehatan ke depan. Perlu diingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil meski membutuhkan waktu yang lama. Selalu jaga kesehatanmu, ya. (rkn/fzn)



Kolom Komentar

Share this article