Lifestyle

Kamu Kebiasaan Tidur Larut Malam? Hati-hati Gejala Insomnia!

Hati-hati dengan gejala insomnia pada mahasiswa.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: CNN Health

SKETSA - Tidur larut malam menjadi salah satu kebiasaan buruk yang sering terjadi di kalangan mahasiswa. Faktor penyebabnya pun beragam, mulai dari sekadar mengerjakan laporan, mengerjakan tugas kuliah sampai hanya bersenda gurau yang akhirnya menjadi suatu kebiasaan dan mengubah pola tidur. 

Tentu, hal ini cukup menyiksa jika perubahan pola tidur terlanjur terjadi. Di saat ingin tidur lebih awal, belum ada rasa kantuk sebab terbiasa tidur larut malam. Keadaan ini sering disebut dengan insomnia. 

Insomnia sendiri merupakan salah satu dari sleep disorder atau gangguan tidur. Insomnia sendiri berasal dari kata In yang berarti tidak dan Somnus yang berarti tidur, sehingga insomnia dapat diartikan sebagai kesulitan seseorang untuk memulai atau mempertahankan tidur. 

Karakteristik dari gangguan ini adalah kesulitan berulang untuk tidur atau untuk tetap tidur. Gangguan tidur tersebut mengakibatkan rasa lelah di siang hari, lantas menimbulkan tingkat stres pribadi yang signifikan. Ini terjadi karena seseorang kesulitan untuk tertidur, tetap tidur atau mengalami tidur yang membuat orang merasa segar dan berenergi. Seseorang dengan insomnia tidak memiliki kualitas tidur yang baik.

Faktor apa saja yang dapat memengaruhi insomnia? Pertama adalah usia, di mana pada usia lanjut keadaan ini lebih banyak terjadi. Semakin bertambahnya usia, jam tidur juga semakin berkurang. Contohnya, pada usia 12 tahun kebutuhan tidur adalah 9 jam. Kemudian pada usia 18 tahun, kebutuhan tidur berubah menjadi 8 jam. Hingga usia 60 tahun, kebutuhan tidur hanya menjadi 6 jam. 

Faktor kedua adalah jenis kelamin. Gangguan ini sering terjadi pada wanita daripada pria, akibat adanya pengaruh hormonal yang menyebabkan seorang wanita menjadi mudah gelisah atau cemas. Kemudian adalah faktor dari kondisi medis dan psikiatri, pada kondisi medis tertentu seperti penggunaan zat-zat kafein juga kondisi seperti kecemasan dan depresi. Ini berisiko menjadikan seseorang mengalami insomnia. 

Terakhir adalah faktor lingkungan dan sosial. Di mana suasana tidak nyaman seperti kebisingan, perasaan negatif, perubahan pola sosial dan lainnya dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya insomnia. Dengan segala faktor ini, bagaimana cara kita mengatasinya? 

Cara pertama yang dapat kita lakukan adalah menjaga sleep hygiene. Menjaga kebersihan tempat tidur, menghindari zat-zat kimia yang menahan kantuk dan menjauhi kegiatan yang membuat kita kesulitan tidur, seperti memainkan ponsel atau menyalakan TV. 

Penting pula untuk menjaga waktu tidur yang konstan meski di hari libur. Berolahraga rutin 3-4 kali seminggu juga dapat membantu mengatasi hal ini. Lakukan pula aktivitas yang menenangkan seperti meditasi atau practice gratitude sebelum tidur.  

Jika gejala-gejala tersebut tidak membaik, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiatri untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga kamu dapat tidur lebih berkualitas, ya! (rkn/len)



Kolom Komentar

Share this article