Hari Besar

Sambut Kehangatan Natal dalam Perayaan Ormawa dan Mahasiswa di Tanah Perantauan

Sejumlah mahasiswa Unmul bagikan kisahnya menyambut sukacita Natal di tanah perantauan hingga perayaan bersama Ormawa

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Foto: Dokumen Pribadi

SKETSA – Menuju Natal yang semakin dekat, sukacita penuh kehangatan turut menghampiri Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) St. Tarsisius Unmul yang sedang mempersiapkan acara perayaan Natal di tengah kesibukan pekan Ujian Akhir Semester (UAS).

Tahun ini KMK St. Tarsisius Unmul usung ‘Kelahiran Baru Membawa Damai dalam Kebhinekaan’ sebagai tema. Hal ini secara khusus dimaknai sebagai kelahiran Yesus Kristus membawa kedamaian di tengah keberagaman dan perbedaan. Maria Vera selaku ketua panitia acara mengungkap, pemilihan tema ini diambil berdasarkan konsep kebudayaan yang telah dipilih.

"Jadi kelahiran Tuhan Yesus di dunia akan membawa kedamaian, dan untuk kebhinekaannya yang pastinya sudah kita ketahui bersama, ya, akan menjurus ke arah budaya atau pun keberagaman yang ada di negara kita maupun keberagaman serta perbedaan yang ada di ruang lingkup KMK," ungkapnya saat diwawancarai Sketsa pada Selasa (13/12) melalui WhatsApp.

Meski suasana dalam menyambut perayaan Natal dirasakan dengan sukacita, kendala tak luput menghampiri selama proses persiapan berlangsung. Tutur vera, keaktifan anggota dirasa kurang sebab persiapan Natal yang bersamaan dengan pelaksanaan UAS.

Kendati demikian, Vera tetap memaknai perayaan natal KMK St. Tarsisius ini dengan penuh kegembiraan dan turut mengundang seluruh mahasiswa katolik Unmul untuk hadir di perayaan Natal yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Desember pukul empat sore di Student Center lantai satu.

Cerita Mahasiswa Unmul dalam Menyambut Natal di Tanah Perantauan

Selain KMK St. Tarsisius, beberapa mahasiswa juga turut menyambut Natal dengan sukacita meskipun tengah berada di tanah perantauan yang jauh dari keluarga besar.

Dennis Viryananda Yovandra, mahasiswa FKIP 2021 yang turut menyambut Natal di tanah perantauan ini mengungkap bahwa meskipun Natal kali ini tidak dirayakan bersama keluarga besarnya, dirinya tetap merasakan kehangatan Natal bersama teman-temannya. Ia juga mengaku belum bisa berkumpul merayakan Natal dengan keluarga besar lantaran adanya acara kampus yang menjadi kendala.

Ketika diwawancarai oleh awak Sketsa pada Minggu (11/12) melalui WhatsApp, ia mengatakan telah mempersiapkan diri untuk mengikuti ibadah Natal.

"Persiapan untuk Natal kali ini berbeda dengan Natal ketika di tempat asal. Untuk di sini paling hanya mempersiapkan diri untuk mengikuti ibadah-ibadah Natal," tuturnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh Devi Sianturi, mahasiswa FKIP 2018. Devi mengaku hanya mempersiapkan diri dalam menyambut Natal serta tahun baru 2023 yang semakin dekat. Ia juga tak menampik perasaan sedih lantaran harus merayakan Natal tanpa orang tua, sebab dirinya harus menyusun tugas akhir.

"Ada sedihnya enggak bisa rayain natal bersama orang tua, tapi karena sudah terbiasa dalam beberapa tahun ini jadi sedihnya enggak terlalu banyak. Untuk menutupi kesedihan bisa video call (VC) keluarga juga," tutupnya. (lau/vne/ems)



Kolom Komentar

Share this article