Hari Besar

Ragam Motif Batik Penuh Makna dalam Peringatan Hari Batik Nasional 2021

Batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Liputan6

SKETSA – Tepat pada tanggal 2 Oktober ini diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Batik sendiri merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Dengan corak kain yang autentik yang khas, batik dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerapkan malam (lilin) untuk kemudian diolah dengan cara-cara tradisional yang unik.

Dikutip dari Kompas.com, pemilihan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional lantaran pada tanggal itu batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Batik Indonesia sendiri masuk ke dalam 76 warisan budaya non-benda dunia. Dikatakan pula bahwa teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan budaya Indonesia.

Hadirnya batik dapat menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, unsur-unsur itu dapat dilihat dari berbagai motifnya. Di Indonesia, hampir setiap daerah mempunyai nama serta motif batik sendiri. Setiap motif batik memiliki filosofi tersendiri. Beberapa batik populer yang dikenal yaitu Batik Parang, Batik Mega Mendung, Batik Kawung, Batik Sekar Jagad dan Batik Sidomukti yang memiliki makna tersendiri.

Dilansir dari Merdeka.com, Mega Mendung merupakan salah satu jenis motif batik yang popular di daerah Cirebon. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan makna dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini. Mega Mendung terdiri dari kata “Mega” yang berarti langit dan awan serta “Mendung” atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Istilah Mendung juga diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah.

Ada pula Batik Parang yang berasal dari kota Solo. Batik ini memiliki motif menyerupai ombak lautan. Dengan analogi, ombak yang senantiasa menghantam tebing dan karang tanpa kenal lelah. Dahulu, Batik Parang menjadi motif batik sakral yang tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Hanya kalangan orang bergelar tertentu saja yang boleh menggunakan batik ini.

Di Kalimantan Timur sendiri memiliki batik dengan motif atau corak tersendiri. Batik Kaltim sering kali menggunakan berbagai gradasi warna jingga, hijau, merah jambu, dan merah. Motif-motifnya terutama dipengaruhi oleh budaya Dayak yang menggambarkan pandangan dan falsafah mereka mengenai alam dan dunia sekitarnya.

Dengan momentum peringatan Hari Batik Nasional ini, diharapkan kita sebagai warga Indonesia dapat melestarikan warisan budaya ini. Salah satunya dengan cara menggunakan batik dalam kegiatan kita sebagai bukti cinta tanah air akan warisan nusantara ini. Melalui keberagaman motif dan jenisnya, kita dapat mengambil makna yang terdapat dalam setiap helai batik untuk di jadikan sebuah pelajaran hidup. (nop/fzn)



Kolom Komentar

Share this article