Hari Besar

Perangi HIV/AIDS Melalui Jaringan Antar Komunitas

Perayaan Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2019.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Christnina

SKETSA - Tepat hari ini, 1 Desember berbagai organisasi internasional di seluruh dunia merayakan Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini digelar demi mengurangi jumlah kematian akibat HIV/AIDS dan memperkenalkan pengobatannya.

Hari AIDS pertama kali digagas oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1988. Setiap tahun, Hari AIDS membawakan tema yang berbeda-beda. Adapun tema yang diusung tahun ini adalah “Ending the HIV/AIDS Epidemic: Community by Community".

Tema ini mengingatkan pentingnya bekerja sama antara komunitas satu dengan komunitas lainnya. Melalui jaringan antar komunitas dipercaya bahwa orang-orang yang sadar akan bahaya HIV dapat membuat masyarakat lain juga sadar serta memberikan pencegahan dan perawatan kepada setiap individu.

Wabah tersebut muncul dari sekitar kita, maka masyarakat harus peduli untuk saling mengingatkan dan menghentikan penyebaran HIV/AIDS. Hal ini diperparah dari angka penderita HIV/AIDS tergolong tinggi. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018, hingga triwulan II sudah ditemukan 21.336 kasus HIV, dengan 6.162 di antaranya positif AIDS.

Sedangkan data kumulatif dari pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 hingga Juni 2018, menyebut ada 301.959 kasus HIV, dengan 108.829 kasus AIDS.

Provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (55.099), diikuti Jawa Timur (43.399), Jawa Barat (31.293), Papua (30.699), dan Jawa Tengah (24.757). Sedangkan untuk tingkat dunia pada akhir 2018, ada sekitar 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia, menurut WHO.

Perlu di pahami bahwa terjangkit HIV bukan berarti vonis kematian. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS, yang merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut Antiretroviral (ARV). Obat ini bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV dilengkapi dengan Terapi Antiretroviral (ART).

Bermacam upaya terus dilakukan untuk menekan angka kematian akibat HIV/AIDS. Hal tersebut bisa dimulai dari kita yang sadar dan paham akan bahaya penyakit tersebut.

Namun, bukan berarti kita harus takut terhadap virus maupun orang yang terjangkit penyakit. Kita dapat mendukung mereka dengan mengkampanyekan bahaya yang menjangkit, dengan harapan semua orang bisa bergerak memerangi penyakit HIV/AIDS. Selamat hari HIV/AIDS Sedunia. (fir/wil)



Kolom Komentar

Share this article