Hari Besar

Hari Palang Merah Sedunia: PMI Samarinda dan Kerja Amankan Stok Darah

Peringatan Hari Palang Merah.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dok. Pribadi

SKETSA - Peringatan Hari Palang Merah Sedunia yang jatuh hari ini, 8 Mei diambil dari tanggal kelahiran Henry Dunant pada 1828. Henry merupakan pelopor berdirinya International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Palang Merah Internasional. Berkat dedikasinya, dia pun mendapat hadiah nobel perdamaian pada 1901.

ICRC memiliki 186 perhimpunan yang tersebar di seluruh dunia. Perhimpunan nasional yang berada di Indonesia bernama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI fokus bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan telah memiliki 408 cabang tingkat kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, salah satunya PMI Cabang Kota Samarinda.

Melalui sambungan telepon, Sketsa berkesempatan berbincang dengan Ketua PMI Samarinda, Fakhruddin Noor, Selasa (5/5). Dalam peringatan Hari Palang Merah Internasional tahun ini dikatakan Fakhruddin tidak ada yang spesial, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 mereka tetap bekerja seperti biasa untuk melayani masyarakat.

“Terkait Hari Palang Merah Sedunia pada tahun ini ditiadakan untuk perayaannya karena pandemi ini. Mungkin akan ada pengarahan melalui intenet serta apel. Saya berharap nantinya ada sambutan dari pusat untuk di sampaikan terkait ini,” ujar Fakhruddin.

Bertepatan dengan peringatan hari ini, Fakhruddin turut mengimbau masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah dengan berada di rumah dan selalu menggunakan masker saat bepergian. PMI Samarinda pun berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan serangkaian kegiatan selama pandemi ini berlangsung.

“Kami telah berkoordinasi dengan gugus tugas untuk melaksanakan penyemprotan rutin 2 minggu sekali pada tempat-tempat umum seperti terminal, kantor, dan lain sebagainya. Melakukan promosi kesehatan terhadap masyarakat dan membantu dalam pemberian sembako terhadap masyarakat terdampak pandemi ini,” jelasnya kepada Sketsa.

Bukan tanpa hambatan, disebutkan pria yang merupakan alumnus Faperta Unmul itu, masa pandemi yang bertepatan dengan bulan puasa menyebabkan penurunan jumlah pendonor darah. Sehingga stok yang ada kian menipis, sedangkan jumlah yang membutuhkan terus bertambah. Fakhruddin kemudian mengimbau masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir jika ingin mendonorkan darah, karena PMI Samarinda sudah melakukan serangkaian protokol kesehatan untuk cegah penyebaran Covid-19. Seperti penyemprotan disinfektan, penerapan social distancing, hingga tersedia keperluan kesehatan lainnya sehingga PMI tetap steril untuk didatangi.

Sejauh ini, PMI Samarinda sudah sering melakukan kerja sama dengan beberapa organisasi di Unmul hingga ke tingkat fakultas. Disebutkan Fakhruddin, adapun kegiatan yang dilakukan yakni kegiatan donor darah rutin setiap dua bulan sekali. Dia juga membuka kesempatan bekerja sama untuk mengadakan pelatihan-pelatihan terkait nantinya.

“Saya mengapresiasi dengan diadakannya kegiatan donor darah di masing-masing fakultas. Akan tetapi saya berharap KSR tersebut bisa mendaftarkan diri kepada PMI agar kami bisa membantu dalam pelatihan kepalangmerahan,” ujar pria lulusan 1987 itu.

Kehadiran PMI, menurutnya merupakan salah satu langkah untuk mendukung berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Bukan hanya dalam pemenuhan kebutuhan darah, tetapi untuk menolong sesama jika terjadi bencana, peningkatan kemampuan tentang kepalangmerahan, serta pelatihan Korps Sukarela (KSR) di kampus.

“Saya mengharapkan untuk PMI Samarinda ke depannya dapat siap membantu korban bencana, pelatihan edukasi terhadap KSR baru, meningkatkan donor darah di Kota Samarinda dan di tingkat kecamatan. Rencananya akan diadakan peningkatan pengetahuan tentang kepalangmerahan yang kini telah di lakukan di 7 kecamatan di Samarinda,” tutupnya. (rkn/wil)



Kolom Komentar

Share this article