Hari Besar

Dinamika Industri Film Saat Pandemi

Memperingati momen Hari Film Nasional.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Bobo

SKETSA - Industri perfilman merayakan harinya pada 30 Maret 2021 lewat peringatan Hari Film Nasional. Selain harus bertarung dengan Covid-19, hal ini berdampak pada jalannya produksi perfilman Indonesia.

Perlakuan pembatasan menyebabkan proses produksi, jadwal rilis dan promosi film harus ditunda. Tak sedikit pula yang harus mengeluarkan dana tambahan untuk protokol kesehatan dan tes PCR kru yang bertugas. Bioskop-bioskop di Indonesia harus ditutup sementara guna mencegah penyebaran virus yang lebih luas. Belum lama ini, bioskop yang menjadi jembatan untuk insan perfilman dan penikmatnya mulai beroperasi meski dengan protokol kesehatan yang ketat.

Beberapa film yang ditunggu, terpaksa harus ditunda penayangannya akibat pandemi. Di antaranya Tersanjung the Movie dan Miracle in Cell No. 7. Menurut kompas.com, sutradara ternama Hanung Bramantyo menuturkan bahwa banyak film yang sudah ditempuh setengah jalan harus menunda produksinya. Sebut saja Surga yang Tak Dirindukan 3, Ibunda dan rencana produksi film besar Satria Dewa: Gatotkaca.

Meski keadaan belum 100 persen aman, aktivitas produksi film di Indonesia kembali berjalan dengan menyesuaikan keadaan. Hal ini juga menjadi tantangan para pegiat film untuk menjalankan produksi film dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Salah satu cara adalah dengan beralih ke platform digital, seperti Netflix, iFlix, Disney+ Hotstar, Viu dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, penonton dapat menikmati tayangan film yang disukai secara daring dari kediaman masing-masing. Selain platform digital, sejumlah industri juga menyediakan alternatif lain sepeti drive-in cinema. Hal ini memungkinkan untuk menonton bioskop dari layar lebar yang di letakan di sebuah area luas tanpa harus keluar dari mobil. Meskipun diketahui, baru beberapa bioskop yang menyediakan layanan ini.

Dengan adanya alternatif tersebut, pegiat film Indonesia tetap bisa memaksimalkan produksi film yang tertunda. Bahkan menghasilkan karya luar biasa di tengah keterbatasan. Terlebih, masyarakat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan tanpa harus khawatir soal kesehatan. Selamat Hari Film Nasional! (hmm/rst)



Kolom Komentar

Share this article