PAMB FIB Hadirkan Pemateri Klinik Jalanan
PAMB FIB 2016
SKETSA - Belum banyak maba yang mengenal PAMB. Melalui PAMB, Fakultas Ilmu Budaya, Unmul mencoba memperkenalkan apa itu PAMB dan memberikan pemahaman jika PAMB berbeda dengan ospek.
PAMB FIB sukses digelar selama dua hari (30/31). Dengan mengusung tema “Mahasiswa Berkarakter Budaya Merajut Keberagaman”.
Melalui PAMB, FIB mencoba mengarabkan prodi Sastra dengan Etnomusikologi. Selama dua hari penuh maba FIB dibekali motivasi serta kegiatan-kegiatan bermanfaat. Salah satunya berupa talkshow.
Menghadirkan pemateri Haerdy Pratama Wijaya, Founder Klinik Jalanan, dan Jainal Arifin, HRD Klinik Jalanan. Dengan tema “Peran dan Fungsi Mahasiswa”, Haerdy dan Jainal sukses membakar semangat maba FIB.
Dalam bincang tersebut, maba ikut berdonasi untuk rekan mereka yang terkena musibah saat PAMB fakultas berlangsung dan berdonasi untuk KAWAL (Kaos Buwat Anak Jalanan). Total sumbangan yang dikumpulkan hari itu senilai Rp 1.270.100.
Diharapkan ke depannya maba FIB bukan hanya aktif di bidang akademik dan organisasi, tetapi memilki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu sesama.
PAMB hari kedua tak kalah seru, memperkenalkan lebih dalam prodi masing-masing, dengan menghadirkan Kaprodi dan himpunan mahasiswa. Kegiatan terakhir PAMB FIB ditutup dengan games kekompakkan. Semua maba tampak antusias dan saling bekerja sama. Meskipun awalnya mereka tak saling kenal, namun melalui PAMB mereka membuktikan jika mereka satu.
“PAMB FIB asyik banget soalnya beda sama ospek yang saya dan teman-teman takuti. Kalau ospek mengarah ke sedangkan PAMB ini bener-bener mendidik. Kakaknya baik-baik semua dan saya berharap PAMB ke depannya bisa lebih baik dari tahun ini,” ucap Halwin Esa Ikrar Dyrat, salah satu maba jurusan Sastra Inggris. (els/e2)