Event

Himasuper Bersihkan Karang Mumus, Pangkalan Pungut 2 Akan Dibangun di Gelatik

Semangat, puluhan mahasiswa Himasuper bahu-membahu bersihkan SKM

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Masih dalam rangka peringati Hari Air Sedunia pada 22 Maret lalu, Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasuper) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unmul, Minggu (3/4) pagi tadi adakan aksi bersih-bersih di Sungai Karang Mumus. Titik aksi di Jalan Gelatik sejak pukul 07.00 WITA, dan didukung beberapa dinas terkait.

Selain memperingati Hari Air Sedunia, diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi warga di sekitar Sungai Karang Mumus, khsususnya di Jalan Gelatik tersebut. “Kita saja yang bukan penduduk sini mau membersihkan, masa warganya sendiri nggak mau. Kalau kita yang nggak gerak siapa lagi?” ujar Andrinus Musa, Ketua Himasuper FPIK Unmul.

Terkait aksi ini, sebelumnya Himasuper telah melakukan sosialisasi kepada warga di Jalan Gelatik dan mereka merespon dengan baik. Namun menurut Andrinus, belum ada warga sekitar yang ikut terlibat. “Mungkin karena ini kegiatan pertama kami jadi mereka belum tahu mesti gimana, tapi kami usahakan di kegiatan selanjutnya ada sosialisasi lagi, kami ajak mereka untuk gabung,” ungkapnya.

Harap Andrinus, tentu kegiatan ini akan berlangsung terus, bahkan rencana akan dibangun Pangkalan Pungut seperti di Jalan Kehewanan. “Kalau kita bersihkan hari ini apalah artinya, nanti rencananya bersama Pak Misman mau mendirikan pangkalan pungut juga di sini,” ucapnya.

Aksi tersebut turut diikuti oleh Hima, UKM, lembaga kemahasiswaan, dan komunitas, kegiatan ini pun didukung oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Dinas Binamarga Pengairan. “Kendala utama pasti di alat-alatnya, seperti transportasi di air kita buat rakit sendiri, dan hanya dapat dua perahu. Untuk alat-alat seperti cangkul, arit, juga empat buah truk telah disediakan oleh DKP,” terangnya lagi.

Misman, pendiri Gerakan Memungut Sehelai Sampai (GMSS) Sungai Karang Mumus (SKM) pun memuji aksi yang diadakan Himasuper ini. “Ini kan yang dirawat air bukan sungai, air kebutuhan pokok hidup manusia, harapnya jangan hanya ceremonial tapi bisa rutin,” ucapnya.

Tambah Misman, lebih baik aksi itu ditunjukan melalui kegiatan seperti ini. “Lulusan di Indonesia itu cuma ada dua, bisanya protes dan minta. Tapi kalau ini memberi,” tutupnya.(jdj/e1)



Kolom Komentar

Share this article