Event

Hadapi Quarter Life Cricis, Siapkan Masa Depan Terbaik

Webinar Nasional Himapsi, Quarter Life Crisis: An Insecurity about People’s Achievement and How to Prepare Our Future Career.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA – Sabtu (25/9) lalu, Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himapsi) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul mengadakan agenda webinar nasional bertajuk “Quarter Life Crisis: An Insecurity about People’s  Achievement and How to Prepare Our Future Career.” Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini Himapsi berhasil menggaet hingga lebih dari 900 partisipan dari berbagai daerah di Indonesia.

Quarter life crisis rupanya menjadi hal yang menarik perhatian banyak kalangan. Hal ini dilihat dari maraknya fenomena rendah diri yang dialami oleh beberapa orang, terutama di media sosial. Topik tersebut yang mendasari Himapsi dalam mengangkat tema insecurity atas pencapaian orang lain. Harapannya, kita dapat mempersiapkan diri dan masa depan ketimbang terus terpuruk.

“Banyak banget anak muda yang sering mengalami quarter life crisis, bahkan jauh sebelum mereka menginjak usia yang seharusnya. Terlebih sekarang, kan orang suka banget mempublikasikan pencapaian mereka secara berlebih di media sosial. Itu secara gak langsung juga berdampak ke orang lain,” tutur Winda Hardianti Ningrum selaku ketua panitia.

Webinar pun dilaksanakan secara hybrid guna mengurangi kendala teknis. Beberapa panitia berkumpul di salah satu coworking space sejak pukul 08.00 Wita untuk menyiapkan hal-hal yang diperlukan. Tepat pukul 09.10 Wita, pewara mulai membuka acara. Sebelum masuk ke dalam inti acara, Himapsi tak lupa mengajak audiens untuk menyanyikan lagi Indonesia Raya dilanjutkan dengan menampilkan performance berupa Tari Dayak. Sambutan-sambutan dibawakan oleh ketua panitia, Ketua Umum Himapsi Unmul, Presiden BEM FISIP Unmul dan resmi dibuka setelah sambutan dari Koordinator Program Studi Psikologi Unmul selesai.

Penyampaian materi pertama dibawakan oleh dosen dari Prodi Psikologi FISIP Unmul, Dian Dwi Nur Rahmah. Ia membahas seputar terjadinya quarter life crisis di era milenial. Turut pula memaparkan penelitian di mana pandemi Covid-19 yang mulai merebak pada 2020 menjadi salah satu penyebabnya. Guna mempersiapkan masa depan, ia menyampaikan bahwa sudah sepatutnya seseorang memiliki 10 kemampuan yang menyokong kualitas diri. Yakni complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating  with others, emotional intelligence, judgement and decision making, service orientation, negotiation, dan cognitive flexibility.

Materi kedua kemudian dibawakan oleh dr. Andreas yang merupakan psikiater di Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa quarter life crisis adalah sebuah proses di mana seseorang mengalami adanya perbedaan atau ketidaksesuaian antara ekspektasi dan sebuah realita. Akan ada perasaan kecewa, ragu, insecure dan stres yang dialami seseorang. Bahkan suatu waktu, seseorang akan mengalami burnout dan justru menyerah terhadap mimpi yang diinginkan. Sebenarnya, hal yang perlu dilakukan adalah menerima dan wajar akan sebuah krisis.

Setelah pemberian kedua materi, sesi diskusi berjalan sangat interaktif dengan antusiasnya peserta dalam memberikan pertanyaan. Sebelum menutup acara, Himapsi juga memberikan doorprize pada peserta aktif selama webinar. Usai sesi dokumentasi, acara berakhir pada 13.10 Wita. Dengan terlaksananya webinar ini, besar harapan agar para peserta dapat mempersiapkan diri menghadapi quarter life crisis dan tidak menyerah untuk menggapai impian yang diinginkan. (vyl/len)



Kolom Komentar

Share this article