Event

Dies Natalis 32 dan Lintas Generasi Imapa Sampai Cerita Mudah Dapat Kerja

Suasana malam dies natalies Imapa Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapa) Unmul mengadakan Dies Natalis ke32. Acara itu digelar di depan halaman Student Centre, Sabtu malam (26/3). Hadir beberapa tamu undangan mulai dari Unit Kegiatan Mahasiswa, BEM Fakultas, Pecinta Alam di Kalimantan Timur dan senior-senior Imapa.

Acara yang dimulai dari pukul 21:00 Wita tersebut dibuka oleh sambutan dari ketua panitia, Abdul Rahmat. Selain sambutan, pemotongan nasi tumpeng dilakukan oleh ketua umum Imapa, Romiansyah bersama dengan perwakilan senior Imapa, Asnan Ungnag.

Abdul Rahmat menuturkan, tujuan dari dies natalis ini untuk memperat tali silaturahmi antar generasi Imapa dan lembaga-lembaga di Unmul. Harapan Rahmat agar Imapa lebih dikenal luas di mata masyarakat. “Dies natalis yang sekarang menurut saya lebih istimewa,” ucap mahasiswa Fakultas Pertanian 2013 itu.

Lain halnya dengan harapan Romiansyah,dia menjelaskan program kerja yang disorotnya adalah tentang lubang tambang yang dibiarkan terbuka hingga menewaskan 22 anak di Kalimantan Timur. “Semoga kedepannya Imapa bisa lebih baik lagi dan konsentrasi memperjuangkan lingkungan,“ kata mahasiswa yang sudah bergabung di Imapa lebih dari empat tahun itu.

Romi mengatakan acara ini juga menjadi momen untuk saling mengulang cita-cita lama.Alumni-alumni Imapa tidak hanya generasi muda saja, ada yang sudah berkeluarga dan memiliki anak hadir. Bahkan, mereka tidak sungkan membawa istri dan anak-anaknya untuk hadir di acara malam itu.

Salah satunya adalah Asnan Ungang, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 1988 itu berharap jaringan alumni Imapa dapat diperluas. “Alumninya sudah berada di dalam dan diluar Kalimantan. Itu perlu agar ada hubungan berkelanjutan antara alumni dan anggota,” ujarnya.

Pengalaman Asnan di Imapa membawanya mudah mendapat pekerjaan pascamenyelesaikan studi. “Saat itu kontraktor burung walet membutuhkan ahli panjat tebing untuk mengambil sari dari burungnya. Disitulah saya merasa organisasi yang saya ikuti lebih bermanfaat dibanding sekadar kuliah saja,” jelas pria yang kini bekerja di perusahaan kelapa sawit itu. Meski begitu, Asnan berharap agar anggota Imapa yang sekarang tetap memprioritaskan kuliah dan dapat mengambil sisi positif dan buang yang negatif.

Acara malam itu turut dimeriahkan oleh penampilan paman docang, akustikan dari anggota Imapa, dan penyerahan hadiah lomba futsal sebagai agenda dari dies natalis. (mwp/irm/e2)



Kolom Komentar

Share this article