Branding

Peduli Kelestarian Lingkungan dengan KOMEN

KOMEN, Kotak Makan Environment berbahan ramah lingkungan yaitu polypropylene.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: istimewa

SKETSA - Plastik menjadi bahan baku yang melekat dengan kebutuhan manusia. Tak sedikit peralatan untuk memenuhi kehidupan saat ini dibuat dengan berbahan dasar plastik. Mudah ditemukan, praktis, efisien dan dikemas dengan desain menarik menjadi beberapa alasan penggunaan plastik terus meningkat. Namun, seiring berjalannya waktu keberadaan plastik bisa menjadi bumerang bagi kehidupan. Hal ini dapat terjadi jika manusia masih minim kesadaran akan penggunaan plastik, dan juga tidak mengetahui bagaimana cara penggunaan serta pengelolaan plastik yang benar.

Menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengelola limbah secara tepat, sekelompok mahasiswa Teknik Lingkungan 2016 yang tergabung dalam Terralink, menggagas Komen (Kotak Makan Environment). Kelompok ini beranggotakan 12 mahasiswa, yakni Muadz Rafi selaku ketua, Ratna Trimulyani, Nor Sari Wijayanti, Rizma Elvariani, Chintya Kosasih, Adjie Erwanda, Alfi Syahrin, Muhammad Arif Kurniawan, Reynaldo Winokan, Rizky Arif Fadil, Muhammad Rian Akbar, dan Muhammad Richo Baihaqi Supriyatno sebagai anggota.

Menurut Muadz Rafi, Terralink merupakan sebuah nama yang berartikan terhubung dengan bumi dan diharapkan menjadi kelompok yang peduli dengan lingkungan.

Produk Terralink, yakni KOMEN merupakan kotak makan berbahan ramah lingkungan yakni polypropylene. Ini merupakan jenis plastik tipe 5 yang merupakan plastik terbaik, lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, serta stabil terhadap suhu tinggi dan juga tampilannya yang mengkilap. Polypropylene sangat aman digunakan, apalagi jika untuk bahan dasar kotak makan.

Melalui linimasa Instagram @terralink.id, konsumen cukup mengeluarkan Rp30 ribu untuk dapat memperoleh satu paket KOMEN, lengkap dengan tas pembungkus dan sebuah voucher makan.

Usaha yang telah dirintis sejak Februari ini tidak hanya sekadar menjual produk, namun juga untuk mengkampanyekan gerakan diet plastik. Hal ini menjadi salah satu upaya persuasif ke masyarakat akan pentingnya menghijaukan kembali bumi dengan produk ramah lingkungan.

"Bungkus makanan seperti plastik, sterofoam, itu kan semakin banyak terpakai semakin menambah sampah. Maka dari itu yang kita pakai sehari-hari kotak makan bisa menjadi alternatif," pungkas Muadz. (bip/syl/adl)



Kolom Komentar

Share this article