Branding

Gaet Perusahaan Mitra, KSE Unmul Adakan Peresmian Community Development Sekaligus Talkshow Inspiratif Bertema Kepemimpinan

Gelar tatap muka dan talkshow, paguyuban KSE Unmul berikan wawasan tentang kepemimpinan

Sumber Gambar: Widya/Sketsa

SKETSA - Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Unmul menggelar "Tatap Muka" dan talkshow inspiratif dengan tema “Kepemimpinan & Berkarir di Bidang Technical Industry”. Bertempat di Gedung Hexagon FT Unmul pada Sabtu (19/10) lalu, kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi para penerima beasiswa dengan yayasan KSE selaku penyalur, sekaligus peresmian Community Development yang merupakan bagian program Paguyuban KSE Unmul 2024.

Kegiatan ini diawali tarian penyambutan dan presentasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KSE Unmul, salah satunya peluncuran produk Abin yang merupakan produk olahan abon ikan patin. Peluncuran produk ini merupakan bagian kegiatan Community Development yang melibatkan perempuan-perempuan di daerah Lempake, Samarinda. Masyarakat yang menjadi binaan pun turut dihadirkan dalam kegiatan ini. 

Peresmian Community Development dilakukan secara simbolis oleh Commercial Sales Manager PT Triputra Energi Megatara, Firman Priyadi Manalu yang juga menjadi salah seorang narasumber Talkshow Inspirasi Kepemimpinan pada sesi selanjutnya. PT Triputra Energi Megatara sendiri merupakan salah satu donatur dan mitra Yayasan KSE. 

Selain Firman, sesi talkshow juga turut menghadirkan Bendahara Yayasan KSE sekaligus Advisor Mining Industry Indonesia, Ami Tantri. Hadir pula Koordinator Program Studi Teknik Lingkungan, Fahrizal Adnan. Sesi ini dipandu oleh Alumni KSE Unmul 2016, Suhendi Rizal sebagai moderator. 

Ami menyebut, dalam pengalamannya bekerja dengan beberapa orang, hal yang diperlukan dalam kepemimpinan adalah menjadi peka terhadap lingkungan tersebut. 

“Kita harus mengetahui seperti apa luar dan dalam di tempat tersebut, kita harus lebih mengenal,” ujarnya. 

Sementara itu, Fahrizal Adnan menekankan di dalam kepemimpinan tidak hanya diperlukan ilmu pengetahuan ataupun kecerdasan melainkan attitudeIa juga melanjutkan, bahwa individu harus melalui berbagai proses agar terbentuk menjadi pribadi yang kuat. 

“Karena generasi sekarang itu ibaratkan generasi stroberi, cantik di luar tapi mudah rapuh,” katanya. 

Lebih lanjut perihal berkarir di bidang industri teknik, Firman mengatakan dibutuhkan individu yang tidak hanya terampil di dalam suatu bidang, tetapi mau belajar banyak untuk memiliki beberapa keterampilan. 

“Kita membutuhkan seseorang yang bisa menguasai beberapa keterampilan sehingga tidak hanya terpaku pada satu jobdesk saja, oleh karena itu industri ini terbuka untuk semua jurusan,” ungkapnya. 

Melalui talkshow inspirasi tersebut, Ketua Paguyuban KSE Unmul Periode 2024/2025, Pipit Ade Nita berharap para penerima beasiswa bisa melangkah menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan adalah program yang cukup digaungkan di KSE Unmul. 

“Kami juga ada program entrepreneur yang mengharapkan para penerima bisa menjadi pengusaha yang nantinya menjadi pemimpin,” jelasnya, Sabtu (19/10).

Selain itu, Pipit juga mengungkapkan melalui kegiatan yang dihadiri sekitar 130-an orang ini bisa memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada peserta nonpenerima beasiswa terkait kepemimpinan dan branding dari KSE itu sendiri. 

“Teman-teman mahasiswa yang lain juga mungkin bisa mengetahui lebih banyak tentang KSE dan tertarik bergabung bersama kami,” lanjutnya. 

Salah seorang peserta dari FT 2021, Ai Cahyarani menyebut dirinya menyoroti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh KSE yang dipaparkan di awal sesi. Menurutnya, kegiatan KSE tidak hanya sekadar di sektor pendidikan, tetapi juga berbagai bidang yang memiliki pengaruh di masyarakat. 

“Seperti donor darah, pungut sampah, dan sampai diikuti oleh beribu-ribu orang,” ujarnya kepada Sketsa pada Sabtu (19/10). 

Selain Ai yang menyoroti kegiatan-kegiatan KSE, talkshow ini juga dihadiri oleh beberapa pelajar yang menjadi murid dari program Tepian Mengajar yang dilakukan oleh KSE. 

Salah seorang pelajar tersebut adalah siswa SMPN 6 Samarinda, Khansa Shafa. Ia sendiri menyoroti pengalaman salah seorang narasumber, Ami Tantri dalam menjadi seorang pemimpin perempuan. 

“Yang melekat di saya itu ceritanya Ibu Ami, kalau perempuan juga bisa sukses dan menjadi pemimpin meskipun tadinya ada yang mengatakan kalau perempuan susah memiliki ruang gerak,” katanya kepada Sketsa pada Sabtu (19/10). (ner/mou/mar)




Kolom Komentar

Share this article