Berita Kampus

Unmul Meniti Akreditasi A dengan Sungsang

September mendatang Unmul genap berusia 55 tahun, tidak perlu kaget jika kini Unmul mendapat akreditasi A. (Sumber foto: kaltim.prokal.co)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Jika menghitung usia Unmul pada September nanti memasuki usia 55, maka sebenarnya tak ada yang perlu dikagetkan dari akreditasi A yang didapat Unmul. Sejak dulu capaian ini mestinya sudah bisa dicecap, tetapi Unmul tidak fokus. Sehingga menjadikan akreditasi A datang dengan terlambat.

Sejak era kepemimpinan Rektor Masjaya, lembek akreditasi mulai dilihat sebagai pokok persoalan. Dari situ mulai ada keseriusan untuk membangun semua program studi (prodi) menjadi A. Target disusun dengan tenggat-tenggat pasti. Anda bisa melihatnya terpajang dengan tajuk “Peta Jalan & Tonggak-Tonggak Pencapaian Universitas Mulawarman” yang berada di lantai satu Gedung Rektorat Unmul.

Pada 2018-2022, prodi akreditasi A Unmul diinginkan mencapai 30 persen. Empat tahun sesudahnya hingga 2026 memiliki target prodi akreditasi A menyentuh 50 persen. Dari 2026-2030 prodi akreditasi A ditarget telah memenuhi 80 persen bagian. Pada 2030-2034 Unmul dinyatakan siap untuk menjadi World Class University.

Masih panjang sekali jalan untuk menuju universitas berstandar internasional tersebut. Karena sekarang, meskipun akreditasi A sudah dikantongi universitas, tak satu pun prodi Unmul yang berakreditasi A. Mayoritas prodi di Unmul berakreditasi C atau sedikit lebih baik, B. 34 prodi masih akreditasi C dan 40 prodi lainnya berakreditasi B.

Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Agus Sulistyo Budi, berujar selain lambat memperoleh, akreditasi A yang dicapai Unmul ini tidak normal. Modelnya sungsang karena dimulai langsung dari akreditasi A universitas dan tanpa diikuti oleh prodi.

“Sebaiknya kalau normal prodinya dulu harus banyak yang akreditasi A. Hal seperti ini terjadi karena Unmul kurang pembinaan dalam pengawasan mutunya,” katanya kepada Sketsa, Senin (19/6).

Menurut Agus, Unmul perlu fokus dalam menggenjot prodi-prodinya menjadi A. Dari yang semula akreditasi B menjadi A, dari C menjadi B. Ia melihat perlu kerja keras untuk bisa berhasil “menyeret” prodi lainnya ikut menjadi A. Pihaknya menargetkan satu fakultas dapat memiliki satu prodi A.

“Prodi di Sospol, Kehutanan itu ada yang bisa A, tapi kita masih tunggu dulu. Tahun ini atau tahun depan insyaallah sudah A,” ujarnya.

Sementara untuk fakultas baru seperti FIB, hemat Agus, tak bisa ditarget dengan waktu yang sama. Masih dibutuhkan lagi jumlah dosen yang harus cukup dan sarana gedung yang harus ada. (wal/aml)



Kolom Komentar

Share this article