Berita Kampus

Syukuran Akreditasi dan Rencana Prodi Bahasa Indonesia FKIP

Kampus FKIP Unmul. (Sumber: Bontang Post-Procal.co)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Jumat (23/2) lalu menjadi hari yang mengesankan bagi seluruh jajaran program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mereka mengadakan acara syukuran dan jalin keakraban di kampus FKIP Pahlawan. Agenda ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas naiknya akreditasi prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, yang semula C meningkat menjadi B. Sesuai hasil penilaian prodi ini berhasil meraih 339 poin. Pasalnya, jika prodi ini tidak segera menaikkan standar akreditasinya, maka ke depan prodi ini tidak akan menerima angkatan baru lagi.

Acara yang dilaksanakan sejak pagi dimulai dengan kegiatan senam pagi bersama, dan penyampaian sambutan dari ketua prodi (kaprodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Syaiful Arifin dan Dekan FKIP Muhammad  Amir Masruhim. Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama.

Ditemui Sketsa, Syaiful berbagi kebahagiaannya. Menurutnya perjuangan yang mereka lakukan dalam hal ini adalah dengan bekerja.  “Waktu itu ya semua sama-sama bekerja sama dan akhirnya hasilnya ini,” ungkapnya yang telah menjabat kaprodi sejak 2016 silam.

Mahasiswa dan dosen antusias menyambut acara ini. Dilaksanakan di depan aula kampus FKIP Pahlawan juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dengan dosen. Diakui Syaiful, perhelatan acara seperti ini merupakan pertama kalinya.

“Ada ide, ya sudah kita kumpul sama-sama. Kita cuma bersyukur dan senang makanya enggak ada kegiatan resmi apa apa,” terangnya.

Acara ini juga sebagai tolak ukur bagi Syaiful untuk program ke depan berdasarkan respons mahasiswa dan dosen. Ia juga telah merencanakan, di tahun 2019 nanti akan bersiap untuk memperbaiki kekurangan dan mematangkan persiapan untuk kembali meningkatkan akreditasi, menjadi A. “Akan datang kita (akreditasi ) A, biar mahasiswa saya bisa mudah ikut seleksi apa saja,” tambahnya.

Euforia kebahagiaan ini juga turut dirasakan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, salah satunya Nurul Hidayah, “Perasaannya yang pastinya bersyukur kepada Allah karena kita masih diberi kesempatan untuk bisa menata Pendidikan Bahasa Indonesianya lebih baik lagi,” kata mahasiswi angkatan 2016 itu.

“Senangnya ijazah kita terselamatkan,  karena kalau masih C itu prospek kerja ke depannya enggak jelas,  enggak akan dijamin, enggak akan dipercaya juga oleh lembaga atau instansi lain,”  katanya. Ia berharap dengan berakreditasi B, prodi tidak berbangga diri tapi lebih menata lagi untuk mencapai akreditas A. (asr/adl)



Kolom Komentar

Share this article