Serba-serbi Liburan Mahasiswa Rantau
Ilustrasi (Sumber: kumparan.com)
- 14 Jun 2018
- Komentar
- 2438 Kali
SKETSA – Libur panjang hari raya Idulfitri dan tahun ajaran baru menjadi momen yang di tunggu-tunggu banyak orang. Apalagi bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu liburan bersama keluarga tercinta. Mudik pun menjadi salah satu rutinitas di tiap tahunnya. Tak terkecuali bagi mahasiswa, terutama yang sedang menempuh pendidikan di tanah rantau dan jauh dari keluarga.
Namun, tak semua mahasiswa dapat merasakan pulang kampung untuk merayakan libur panjang ini. Beberapa alasan membuat mereka bertahan di Samarinda dengan menahan rindu untuk bertemu dengan keluarga. Salah satunya Alya Putrinya. Tak seperti setahun lalu, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ini berkesempatan berkumpul dengan keluarganya di Balikpapan. Tetapi untuk tahun ini nampaknya ia akan melewati hari raya Lebaran di Samarinda.
“Rencana Lebaran tahun ini di Samarinda aja. Mungkin nanti habis Lebaran baru pulang, kalau jadi,” ujarnya.
Salah satu alasan yang membuat Alya belum pulang kampung ialah orang tuanya yang masih mendapatkan tugas pekerjaan. Meskipun demikian, Alya mengaku tidak merasa kesepian karena beberapa kesibukan dan menyempatkan berkumpul dengan rekannya.
“Selama awal Ramadan sampai pertengahan, masih UAS. Liburnya baru seminggu. Kegiatannya paling buka bersama dan tarawih bareng teman-teman,” jelasnya.
Nantinya, mahasiswi angkatan 2015 ini akan merayakan Lebaran dengan berkunjung ke rumah teman-temannya.
Hampir serupa dengan dengan Alya, Yuanita Prastiwi juga akan merayakan Lebaran dan menikmati sisa waktu liburan di Samarinda. Tahun ini, ia tidak bisa pulang ke kampung halamannya, Jombang. Yuanita memilih tidak pulang kampung lantaran alasan akademik, dirinya telah menyelesaikan ujian pendadaran sejak 30 Mei yang lalu dan tinggal akan menunggu waktu wisuda.
“Enggak pulang kampung, karena nunggu wisuda insyaallah 5 Juni nanti. Soalnya biaya pulang mahal, jadi sekalian,” tulis Yuanita melalui pesan WhatsApp.
Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2014 yang diterima di Unmul dengan beasiswa Bidikmisi ini akan merayakan Lebaran dengan sanak keluarganya di Samarinda. Hampir selama bulan puasa Yuanita disibukkan dengan urusan skripsi dan kegiatan organisasi Garap Kaltim—organisasi bidang pendidikan sejenis Unmul Mengajar di FKIP Unmul.
Yuanita mengungkapkan rasa rindunya untuk bisa pulang, namun karena tuntutan skripsi, ia harus bisa sedikit bersabar demi menuntaskan pendidikannya.
Tak hanya Alya dan Yuanita, Yunita Ayu Prastiwi juga memilih untuk tidak mudik. Sebab mahasiswi Teknik Kimia angkatan 2017 ini harus bekerja. Yunita bekerja di salah satu cafe di daerah Dr. Sutomo sebagai seorang waitress. Bahkan ia telah bekerja sejak awal masuk kuliah di Unmul. Selepas berkuliah, biasanya sore menjadi waktu Yunita untuk bekerja.
Sebelum berkuliah, mahasiswi rantau asal Jakarta ini juga pernah bekerja sebagai waitress di Jakarta. Sehingga, saat berkuliah dia tak ragu untuk kembali bekerja. Hal ini dilkukan untuk memenuhi kebutuhannya selama berkuliah.
“Alasannya karena butuh uang buat bayar UKT dan lainnya. Sudah ada pengalaman juga kerja sebelumnya,” jelas Yunita.
Karena sudah terbiasa bekerja, tidak ada kendala berarti yang dirasakan Yunita, terutama saat sedang berpuasa. Meskipun tidak pulang untuk Lebaran bersama keluarga, Yunita masih memiliki rencana untuk mudik bertepatan dengan kunjungan industri yang akan dia ikuti.
“Ada rencana nanti, sekalian kunjungan industri,” tutupnya.
Lain cerita dengan Surya Saputra. Ia jauh lebih beruntung. Walaupun kepulangannya ke kampung halaman harus tertahan beberapa minggu karena beberapa agenda, hingga ia baru bisa mudik kemarin (14/6). Meskipun ia telah menyelesaikan UAS sejak tanggal 31 Mei yang lalu.
Menurutnya hal yang paling dirindukan adalah keluarga, karena hanya bisa bertemu sekali dalam setahun dalam momen hari raya Lebaran. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengabiskan waktu bersama keluarganya di Malinau. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Surya merayakan Lebaran bersama keluarganya di Yogyakarta.
“Setahun sekali sih, cuma kadang-kadang ke Yogyakarta dan kadang-kadang ke Malinau. Kalau liburnya cepat ke Sangatta,” ujarnya.
Biasanya, mahasiswa Akuntansi ini akan kembali ke Samarinda tiga hari menjelang masuk kuliah. Namun kali ini, ia harus kembali lebih cepat karena ada beberapa agenda yang akan dilakukan.
Banyak hal bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu liburan. Berkumpul bersama keluarga, bekerja, menyelesaikan urusan akademik, atau menambah pengalaman dengan berbagai kegiatan lainnya. Nah, kalau kamu akan mengisi waktu liburan dengan kegiatan apa? Apa pun itu, gunakan waktu liburanmu untuk kegiatan yang positif ya! (wil/adl)