SC Pasca Renovasi Seperti Tak Diurusi
Tumpukan sampah, potret salah satu sudut Gedung SC Unmul
- 03 Apr 2016
- Komentar
- 2294 Kali
SKESTA – Student Centre (SC) sebagai lahan mahasiswa berorganisasi di Unmul telah direnovasi beberapa waktu lalu. Renovasi berlangsung sekitar 6 bulan lalu, mengharuskan penghuni untuk pindah sementara. Tampak perubahan mencolok, yakni warna cat dinding, juga penambahan trails di lantai dasar. Selain renovasi, adanya aturan yang melarang penghuni SC lewat dari jam 10 malam berada di sana pun sempat diwacanakan. Namun, apakah renovasi dan aturan tersebut sudah berjalan efektif?
Memakan waktu cukup lama, pembenahan SC ternyata belum maksimal. Berdasarkan pengamatan SKETSA hingga hari ini, masih ada ruangan yang ternyata belum selesai dibenahi, serta sisa-sisa kayu berserakan pasca renovasi. Selain itu, adanya plafon di lantai tiga yang lepas dan menggelantung. Tak jarang sampah menumpuk di setiap lantai yang menambah miris SC.
Terkait keadaan SC, Bagian Perlengkapan Rektorat, Supoyo mengatakan baru mengetahui kabar tersebut. Soal kebersihan SC, Supoyo menjelaskan telah ada koordinator yang bertanggungjawab. “Sistem rekrut pegawai cleaning servis-nya kita lelang, jadi yang dapat itu yang bertanggungjawab membersihkan SC, dan itu ada koordinatornya. Dari koordinator itu, dia yang mengerahkan pegawainya untuk bergerak,” jelasnya ketika ditemui Senin (28/3/2016).
Supoyo mengaku terakhir menghubungi koordinator cleaning servis SC pada Januari lalu. Ia mengira bahwa koordinator cleaning servis telah menggerakan pegawainya untuk membersihkan SC. Sesuai dengan pengamatan SKETSA, terhitung sejak awal Februari lalu, kunci diserahkan kepada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, belum ada petugas yang membersihkan. Akhirnya, Sabtu (6/2/2016) UKM berinisiatif melakukan kerja bakti dibantu pedagang kaki lima (PKL) sekitaran SC.
Ketika SKETSA mengonfirmasi kembali tentang petugas cleaning servis, Selasa (29/3/2016) kemarin Supoyo mengatakan bahwa ia telah menghubungi Gunadi, koordinator cleaning servis di SC. “Kemungkinan nanti setelah saya hubungi orangnya langsung gerak, lapor saja jika orangnya tidak kunjung datang membersihkan SC,” ujar Supoyo.
Betul saja, pukul 10.23 WITA, SKETSA menemui cleaning servis yang sedang membersihkan halaman SC. Usman, cleaning servis ini mengatakan ia hanya berwenang membersihkan di halaman SC. “Saya disuruh ngebersihin di sini dan mengumpulkan sampah di depan aja, kalau untuk di lantai 2 dan 3 saya kurang tahu,” jawabnya ketika ditanya pembagian tugas.
Menurut Usman, ia hanya sendiri untuk membersihkan halaman SC, kendala yang dirasakannya terkait alat kebersihan yang kurang memadai, seperti sapu dan cikrak. “Kalau untuk sementara ini hanya saya yang ngebersihin, nanti saya coba tanya dulu soal petugas lain. Untuk yang ngambilin sampah itu ada lagi petugasnya,” jelasnya.
Harap Usman di setiap lantai setidaknya ada satu petugas yang bertanggungjawab di setiap lantai gedung UKM ini. “Seperti di rektorat kan ada satu di setiap lantainya, kalau bisa sih gitu. Juga kalau bisa alat-alatnya di fasilitasi dengan baik, ini saja sapu lidi dari rektorat yang saya bawa,” ungkapnya. (jdj, e1)