Berita Kampus

Samarinda Waspada Siklon Dahlia

Sutrisno Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda (Sumber foto: Maharani Ramadhanty F)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Penghujung November hingga saat ini beberapa wilayah di Indonesia sedang diterpa berbagai bencana alam yang disebabkan kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah. Mulai dari banjir, longsor, angin kencang, hujan deras, hingga gelombang tinggi.

Hal tersebut datang bukan tanpa sebab. Semua kondisi demikian disebabkan oleh cuaca ekstrim yang berbentuk hujan lebat disertai angin kencang juga gelombang laut yang tinggi. Hal ini berawal dari aktifnya Siklon Tropis Cempaka dan Siklon Tropis Dahlia di Samudera Hindia sebelah selatan Indonesia.

Sebagian warga awam agaknya masih dibingungkan pasal Siklon Tropis Dahlia ini. Sutrisno Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda menjelaskan bahwa Siklon Tropis Dahlia  adalah kondisi cuaca buruk di mana hal ini disertai tiupan angin kencang dan curah hujan yang tinggi.

Kepada awak Sketsa yang berkesempatan mengunjungi langsung kantor BMKG Samarinda Kamis (7/12), ia pun berujar bahwa Siklon Tropis Dahlia saat ini berada di daerah sebelah selatan Pulau Jawa. Salah satu daerah yang tak luput dari Siklon Tropis Dahlia ialah Cilacap dan sebelah tenggara Yogyakarta.

Adapun, untuk penduduk Pulau Kalimantan tampaknya bisa bernapas lega. Hal ini dikarenakan penyebab Siklon Tropis Dahlia justru bergerak ke arah selatan sehingga pergerakannya justru menjauhi Pulau Kalimantan.

Terlepas dari terhindarnya Kalimantan dari Siklon Tropis Dahlia, BMKG Samarinda selaku pihak yang terus memantau pergerakan cuaca mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan potensi cuaca buruk. Terutama warga Samarinda yang tinggal di daerah rawan genangan dan lereng perbukitan.

”Untuk warga Samarinda dan sekitarnya, diharapkan untuk selalu  hati-hati akan efek dari cuaca buruk. Seperti banjir dan longsor,” ujar Sutrisno.

BMKG Samarinda juga kini mempermudah akses untuk prakiraan cuaca kepada seluruh warga dengan cukup mengakses website resmi BMKG.

Sementara itu, Herlan, mahasiswa Program Studi Geografi 2015 angkat bicara. “Saat ini adalah puncak dari tingginya curah hujan yang terjadi di beberapa daerah termasuk Kalimantan,” ujarnya  saat ditanyai Sketsa via WhatsApp Rabu (6/10).

Meningkatnya curah hujan yang akan diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun nanti diharapkan juga dapat meningkatkan kewaspadaan warga Samarinda. “Sebagai mahasiswa juga masyarakat, kita harus selalu hati-hati. Selain itu juga terus melakukan sosialisasi ke warga sekitar mengenai bencana alam tersebut,” tutupnya.

Untuk tetap sehat menghadapi cuaca ekstrim, berikut Sketsa sajikan tips-tipsnya.

1. Makan makanan yang bergizi

Hal yang wajib dilakukan adalah sebelum beraktivitas usahakan untuk mengisi perut guna memenuhi nutrisi dan energi untuk beraktivitas. Mengatur pola makan yang benar juga perlu untuk menyesuaikan asupan makanan dengan tepat waktu.

2. Perbanyak minum air putih

Sekitar 80 persen tubuh manusia terdiri dari air, perlu menjaga kondisi tubuh agar tetap kebutuhan airnya terpenuhi. Air putih juga bermanfaat bagi kesehatan seperti menjaga keseimbangan tubuh, menetralisir racun dan menambah energi. Terutama saat musim pancaroba, jangan lupa untuk selalu menyediakan air saat beraktivitas.

3. Olahraga yang teratur

Meskipun keadaan cuaca tidak baik, perlu adanya waktu untuk berolahraga. Kurang lebih 30 menit untuk menggerakkan tubuh agar tidak kaku sehingga tubuh kembali segar untuk menjalani aktivitas.

4. Istirahat yang cukup

Saat menghadapi cuaca yang ekstrim, sangat dianjurkan untuk istirahat dengan cukup. Untuk yang sering begadang sebaiknya mengurangi kebiasaan ini. Tidur tepat waktu agar keesokan harinya dapat bangun dengan sehat dan segar, minimal dapat tidur selama 7 jam sehari. Istirahat juga dapat mengontrol stres, hati, pikiran dan masalah sejenak.

5. Konsumsi Vitamin

Makan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, diperlukan juga mengkonsumsi vitamin untuk menyeimbangkan nutrisi dalam tubuh. Selain itu memakan buah-buahan dan sayur-sayuran juga untuk melengkapinya.

6. Membawa barang yang diperlukan

Perubahan cuaca saat musim pancaroba dapat terjadi kapan saja tidak mengenal waktu. Kamu bisa membekali diri dengan payung atau jas hujan saat hujan datang agar baju tidak basah dan lembab karena akan menjadi sumber penyakit, serta obat-obatan yang diperlukan. Juga barang-barang lainnya yang bisa digunakan untuk menghadapi cuaca ekstrim.

7. Menjaga kebersihan

Kesehatan sejatinya akan diperoleh jika mampu merawat diri dengan baik, salah satunya menjaga kebersihan. Tentunya pola hidup sehat juga diimbangi dengan menjaga kebersihan, seperti tidak sembarangan makan jajanan di luar rumah, membawa bekal, makan dan minum yang higienis, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Nah, setelah mengetahui cara menghadapi perubahan cuaca seperti saat ini, maka mulai dari sekarang berhati-hati dan selalu jaga kesehatan. Karena cuaca ekstrim penyebab penyakit bisa datang menyerang siapa saja dan di mana saja. Kesehatan itu mahal harganya! (mrf/sut/wil/aml)



Kolom Komentar

Share this article