Berita Kampus

Rencana Pembentukan Fakultas Baru dan Relokasi Sejumlah Prodi FKIP Terealisasikan di Akhir Tahun

Demi efisiensi, FKIP Unmul relokasi sejumlah prodi

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Arsip Sketsa

SKETSA – FKIP Unmul sedang menjalani fase transformatif dengan relokasi sejumlah Program Studi (Prodi) sebagai bagian dari pembentukan fakultas baru yakni Ilmu Keolahragaan. Rencana relokasi ini dipertegas melalui surat edaran Dekan FKIP Nomor 2380/UN17.5/HM.00.01/2024 pada Selasa (9/12).

Rencana relokasi tersebut telah lama digaungkan oleh pihak FKIP. Tetapi pelaksanaannya baru terealisasi di penghujung 2024. 

Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Zahrah Aulia Nabila, menjelaskan bahwa hal tersebut telah dibahas jauh sebelum dirinya menjadi mahasiswa. Mahasiswi angkatan 2022 itu menyebutkan bahwa perencanaan tersebut telah dibahas pada tahun-tahun sebelumnya.

“Dan sebetulnya kami juga sudah menunggu cukup lama yang sebelumnya cuma janji-janji, akhirnya sekarang terealisasi,” ujar Zahrah saat ditemui awak SketsaJumat (13/12).

Pemindahan prodi sendiri dilakukan pada dua lokasi mengingat sebelumnya prodi-prodi FKIP tersebar di tiga lokasi yang berbeda. Adapun lokasi sebelum yakni di Kampus Gunung Kelua, Banggeris, dan Pahlawan. 

Setelah terjadinya relokasi, penempatan beberapa prodi hanya berpusat pada dua lokasi saja. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, bersama Prodi Bahasa Inggris, ditempatkan di fakultas yang ada di Gunung Kelua. Sedangkan beberapa prodi lainnya, seperti Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), akan berada di kampus Banggeris.

Kampus Pahlawan sendiri sementara akan difokuskan sebagai pusat Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah dirancang oleh pihak akademik.

Mahasiswi Prodi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) Annisa Mustikhatul, menyampaikan rasa gembiranya terhadap keputusan ini. Mahasiswi yang juga dari angkatan 2022 itu mengungkapkan bahwa sebagian besar mahasiswa PG PAUD, termasuk dirinya, telah mulai belajar di kampus Gunung Kelua dan Banggeris sejak awal semester ini.

“Tanggapannya senang ya, karena PG PAUD juga kekurangan ruangan belajar. Jadi dengan adanya pemindahan ini, semoga ruangan untuk belajar cukup,” katanya melalui pesan WhatsApp, Senin (16/12) lalu. 

Annisa juga menjelaskan bahwa fasilitas di kampus Banggeris dan Gunung Kelua dirasa lebih nyaman dibandingkan kampus Pahlawan. Sebagai contoh, di Gunung Kelua hampir setiap lantai gedung memiliki toilet yang mudah diakses, sedangkan di Kampus Pahlawan hanya tersedia satu toilet yang harus digunakan bersama oleh tiga prodi.

Terkait relokasi sendiri, awak Sketsa berhasil mewawancarai Dekan FKIP, Susilo, yang menjelaskan proses pemindahan bertujuan untuk mempersiapkan infrastruktur bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Relokasi ini juga dilakukan untuk mendukung efisiensi pengelolaan FKIP yang kampusnya tersebar di tiga lokasi.

“Hari ini mulai dipindahkan. Itu prosesnya kan memindahkan barang. Jadi (Prodi) Penjas  ke sana, (Prodi di) Pahlawan ke sini (Gunung Kelua) dan ke Banggeris kan.” jelas Susilo, saat ditemui secara langsung, Senin (16/12). 

Ia menambahkan bahwa proses ini kemungkinan memakan waktu hingga dua minggu dan harus selesai sebelum Februari 2025, agar perkuliahan semester baru tidak terganggu. Susilo menjelaskan bahwa pembentukan Fakultas Ilmu Keolahragaan menjadi pendorong utama relokasi. 

“Fakultas olahraga itu memang mau dibentuk. Sehingga Penjas ini ada prodi baru namanya S1 Keolahragaan. Dua prodi ini lah (Penjas dan Keolahragaan) yang akan menjadi fakultas baru namanya Fakultas Ilmu Olahraga,” paparnya.

Selain itu, pemindahan ini juga bertujuan untuk efisiensi pengelolaan kampus.

“FKIP itu dapurnya ada tiga, pemeliharaannya tersedot biaya besar. Kalau hanya Gunung Kelua dan Banggeris, kan lebih ringan,” tambahnya.

Sebagai mahasiswa, Zahrah berharap prodi-prodi yang dipindahkan mendapat fasilitas yang layak. Dia berharap agar pihak fakultas memperlakukan prodi dari Kampus Pahlawan dengan adil.

“Maksudnya mendapat fasilitas sebagaimana mestinya, karena kita juga sudah cukup lama menghadapi keterbatasan,” ujarnya.

Sementara itu, Annisa berharap ada perbaikan dalam hal administratif dan fasilitas sederhana, seperti tempat sampah. 

“Ya, semoga FKIP makin sejahtera aja sih kak, dari mulai pejabat sampai ke mahasiswanya. Misalnya, SDM-nya diasah supaya kalau urus persuratan lebih gampang. Fasilitas juga ditambah, kayak sediain tempat sampah di setiap kelas gitu,” pungkasnya. (zwg/ali/yra/myy)



Kolom Komentar

Share this article