Berita Kampus

Rektorat Tantang Mahasiswa Bicara Soal Efisiensi

Wakil Rektor 1, Mustofa Agung Sardjono - Sumber: unmul.ac.id

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - “Kerja kami itu bukan kerja ringan. Kami perlu tempat agar tidak tertekan secara psikologis. Kalau dibilang kami menghamburkan uang, harusnya ketika kami melakukan lebih daripada ini,” tukas Abdunnur, Wakil Rektor 2.

Bagi Abdunnur, efisiensi tidak bisa dilihat dari aspek keuangan saja. Pun mesti dilihat dari keluaran yang didapatkan juga. Sedangkan Mustofa Agung Sardjono, Wakil Rektor 1 menyebut perlunya keseimbangan efisensi dan efektifitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dikatakannya demi alasan efisiensi, rektorat hanya mengundang pihak-pihak yang memang diperlukan. Agenda tiga hari itu juga banyak menyepakati hal-hal di luar fokus utama. “Kami hanya undang para dekan saja. Tidak didampingi wakil dekan, kecuali fakultas yang jumlah mahasiswanya banyak. Tidak pula pakai supir, nyetir sendiri,” imbuh pria berkacamata itu.

Abdunnur juga menguraikan efisiensi dengan membandingkan aktivitas kampus lain. Beberapa kampus disebutnya menyelenggarakan pertemuan di luar pulau. Sedang Unmul masih berada satu tanah dengan Balikpapan yang notabene mudah dan murah dijangkau.

Bentuk implementasi lain bagi pihaknya ialah tidak diberlakukannya pematokan harga untuk program studi dalam jalur mandiri. Dikatakan Abdunnur, universitas lain ada yang melakukan itu. Padahal jika mau, mereka bisa melakukannya. Sebab, kebijakan mandiri lebih banyak ditentukan sendiri oleh universitas.

Dari sisi anggaran disebut Abdunnur, pihaknya banyak melakukan efisiensi. “Mahasiswa mungkin mengira biaya yang kami pakai untuk keperluan rapat di hotel itu harga umum, padahal harga korporat. Harga itu jauh lebih murah karena sistem paket. Jujur saja, uang transport hanya 80 ribu sekali jalan. Sedangkan honorarium hanya 430 ribu. Saya tantang mahasiswa bicara efisiensi, inilah implementasi efisiensi dari kami,” tandasnya. (aml)



Kolom Komentar

Share this article